Pembebanan
a. Beban mati
b. Beban Hidup
Beban hidup yang digunakan adalah beban gandar terbesar sesuai rencana sarana perkereta apian. Skema pembebanan muatan bias dilihat pada peraturan perkereta apian.
c. Beban Kejut
Beban kejut diperoleh dengan mengalihkn factor I terhadap beba kereta. Faktor I dapat menggunakan rumus :
d. Beban horizontal
1. Beban sentrifugal : diperoleh dengan mengalikan factor α terhadap beban kereta. Beban bekerja pada pusat gaya berat kereta paa arah tegak lurus rel.
2. Beban Lateral Kereta (Lr) : Beban bekerja pada bagian atas dan tegak lurus rel. besarnya 15 % atau 20% dari beban gandar.
3. Pengereman dan traksi : sebesar 25 % dari beban kereta bekerja pada pusat gaya berat kereta kearah rel (secara longitudinal).
4. Beban Rel Panjang Longitudinal (Lf) = 10kN/m atau maksimum 2000kN
5. Beban angin
Beban angin bekerja tegak lurus rel, secara horizontal, tipikal nilainya yaitu :
3,0 kN/m2 pada areal proyeksi vertical jembatan tanpa kereta diatasnya. Namun 2,0 kN/m2 pada areal proyeksi rangka batang pada arah datangnya angina tidak termasuk areal system lantai.
1,5 kN/m2 pada areal kereta dan jembatan dengan kereta diatasnya, pegecualian 1.2 kN/m2 untuk jembatan selain gelagar atau komposit sedangkan 0,8 kN/m2 untuk areal proyeksi rangka batang pada arah datangnta angin.
6. Beban gempa
Sesuai peraturan gempa yang berlaku pada RSNI T02-2005
e. Lendutan
Jembatan
Jembatan Kereta Api
Bridge Train
Bridg Sipil, Teknik Sipil , Civil Engineer , Civil Engineering
Pembangunan , Kuliah Sipil , Pelajaran Teknik Sipil , Vancivil -