WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

Showing posts with label BETON. Show all posts
Showing posts with label BETON. Show all posts

Beton Prategang (prestressed-concrete)

     Beton prategang merupakan beton bertulang yang diberikan tegangan tekan dalam, untuk mengurangi tegangan tarik dalam beton di bagian tumpuan dan daerah kritis pada kondisi beban kerja. sehingga dapat meningkatkan kapasitas lentur, geser, dan torsional penampang tersebut. Gaya tekan tersebut disebabkan oleh reaksi baja tulangan yang ditarik, mengakibatkan berkurangnya retak, beton prategang akan menjadi lebih kokoh dari beton bertulang biasa.

Pengertian beton prategang menurut beberapa peraturan :

1. PBI – 1971
Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangan-tegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga tegangan-tegangan akibat beton- beton dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang diinginkan.
2. Draft Konsensus Pedoman Beton 1998
Beton prategang adalah beton bertulang yang dimana telah diberikan tegangan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian beban yang bekerja.
3. ACI
Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.

Kelebihan Beton Prategang :

1. Terhindarnya retak terbuka didaerah tarik
2. Lebih tahan terhadap korosi.
3. Kedap air sehingga cocok untuk daerah dekat perairan
4. Karena terbentuknya lawan lendut akibat gaya prategang sebelum beban rencana bekerja, maka lendutan akhir setelah beban rencana bekerja, akan lebih kecil dari pada beton bertulang biasa.
5. Dimensi penampang struktur akan lebih kecil dan ramping, karena seluruh luas penampang dipergunakan secara efektif.
6. Jumlah penggunaan baja jauh lebih sedikit dari pada jumlah berat besi penulangan pada konstruksi beton biasa.
7. Ketahanan terhadap geser dan ketahanan terhadap puntirnya meningkat.
8. Volume beton yang digunakan untuk produksi beton prategang lebih sedikit
9. Jumlah baja/besi yang digunakan untuk produksi beton prategang sedikit.
10. Beton prategang hampir tidak memerlukan biaya pemeliharan, lebih tahan lama karena, dapat membuat balok dengan bentang yang lebih panjang.
11. Menghemat waktu pelaksanaan konstruksi.

Kekurangan Beton Prategang :

1. Perlu hitungan yang lebih rumit dari beton konvensional biasa
2. Perlu Kwalitas bahan yang lebih tinggi

Sifat-Sifat Bahan 

⇒ Beton
Untuk mutu beton prategang memakai (min K-300) karena mempunyai sifat penyusutan dan rangkak yang rendah dan mempunyai modulus elastisitas serta modulus tekan yang tinggi juga dapat menerima tegangan yang lebih besar dibandingkan beton mutu rendah. Sifat-sifat ini sangat penting untuk menghindarkan kehilangan tegangan yang cukup besar akibat sifat-sifat beton tersebut.

Baja Prategang
Baja yang digunakan baja mutu tinggi. Baja untuk beton prategang terdiri dari :
1. Kawat Baja :
Kawat baja disediakan dalam bentuk gulungan, kawat dipotong dengan panjang tertentu dan dipasang di pabrik atau lapangan. Baja harus bebas dari lemak untuk menjamin rekatan antara beton dengan baja prategang.
2. Untaian Kawat (strand) :
Kekuatan batas strand ada 2 jenis yaitu 1720 MPa dan 1860 MPa, yang lazim dipakai adalah strand dengan 7 kawat.
3. Batang Baja :
Batang baja yang digunakan untuk beton prategang disyaratkan pada ASTM A 322, kekuatan batas minimum adalah 1000 MPa. Modulus elastisitas 1,72 105 – 1,93.105 MPa. Batang baja mutu tinggi tersedia pada panjang sekitar 24 m. Batang-batang baja tersedia sampai Ø 34,9 mm.

Sumber :
PBI 1971, K. Pedoman Beton 1998 dan ACI
Jika ingin lebih jelas lagi silahkan Download saja Ebook Beton Prategang secara gratis pada link di bawah ini :
>>>Ebook Beton Prategang<<<



Read more...

PBI Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 N.I.-2 (PBI 1971 N.I.-2)

   Walaupun peraturan tentang desain serta persyaratan mengenai pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia sampai saat ini yang masih menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah peraturan PBI 1971 N.I.-2, SNI 03-2847-2002 dan SNI 2847-2013 Namun karena proses pelengkapan pendukung untuk peraturan baru SNI masih terus dilakukan, maka kondisi saat ini PBI 1971 N.I.-2 belum sepenuhnya ditinggalkan. Berikut E-Book PBI 1971 N.I.-2 yang dapat anda download secara free alias gratis monggo disruput...

PBI Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971

Departemen Pekerjaan Umum, Bandung, 1971
diketuai oleh Ir. Wiratman Wangsadinata. 
260 halaman.

Jika ingin membandingkan 
Read more...

SNI Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung 2013

Nah.. ini yang membingungkan antara pemakaian Standart SNI 2013 atau sebelumnya, lebih jelas dan lebih terbarunya SNI dikemas dalam bentuk Ebook PDF. Berikut SNI BETON 2013 yang dapat anda download dibawah ini. anda dapatkan secara free alias gratis. monggo disruput..

Silahkan download link dibawah ini :

Read more...

Kumpulan E-Book Beton


Kumpulan E-Book Struktur Beton :

Bagi Mahasiswa Teknik Sipil yang mendalaminya berikut beberapa referensi yang dapat anda download dibawah ini, saya akan membagikan buku tentang kumpulan E-Book Struktur Beton. anda dapatkan secara free alias gratis. untuk itu silahkan download di bawah ini.- Kumpulan berbagai macam E-book Beton- -



Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang


Ebook Beton Prategang







    E-book yang dibagikan disini sebagian didasari oleh sulitnya mencari buku lama yang asli, bahkan didalam perpustakaan sudah sangat jarang ataupun dari penerbit sudah tidak diterbitkan lagi, tautan ini hanya untuk dijadikan bahan refrensi tugas akhir maupun makalah yang lain bukan untuk diperjual belikan, jika anda mempunyai uang lebih ada baiknya dan sebisa mungkin anda mencari/membeli buku dengan cetakan yang asli atau bisa dicari di aplikasi ipusnas. Ada banyak lagi edisi buku terbaru tentang teknik sipil yang tidak dibagikan karena bisa anda cari di toko-toko buku terdekat. semoga bermanfaat :)

Sipil, Teknik Sipil , Civil Engineer , Civil Engineering
Pembangunan , Kuliah Sipil , Pelajaran Teknik Sipil , Vancivil -


Read more...

 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018