WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

Showing posts with label Transportasi. Show all posts
Showing posts with label Transportasi. Show all posts

Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi

Klasifikasi berdasarkan fungsi, jalan raya diklasifikasikan ke dalam dua sistem jaringan jalan, antara lain :

Sistem jaringan jalan primer

Sistem jaringan jalan primer adalah jalan yang menghubungkan simpulsimpul jasa distribusi dalam struktur pengembangan wilayah. Sistem jaringan jalan primer dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Jalan arteri primer
Menghubungkan kota jenjang kesatu, yang terletak berdampingan, atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua.
Adapun ciri jalan arteri primer adalah sebagai berikut :
  • Didesain paling rendah dengan kecepatan 60 km/jam.
  • Lebar badan jalan tidak kurang dari 8 meter.
  • Kapasitas lebih besar dari pada volume lalulintas rata-rata.
  • Lalulintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalulintas ulang alik, lalulintas lokal dan kegiatan lokal.
  • Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi secara efisien sehingga kecepatan 60 km/jam dan kpasitas besar tetap terpenuhi.
  • Persimpangan pada jalan arteri primer harus dapat memenuhi ketentuan kecepatan dan volume lalulintas.

b. Jalan kolektor primer
Menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang keuda, atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang ketiga, atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga. 
Adapun ciri jalan kolektor primer adalah sebagai berikut :
  • Didesain untuk kecepatan rencana paling rendah 40 km/jam.
  • Lebar badan jalan tidak kurang dari 7 meter.
  • Kapasitas sama atau lebih besar dari volume lalulintas rata-rata.
  • Jumlah jalan masuk dibatasi, dan direncanakan sehingga dapat dipenuhi kecepatan paling rendah 40 km/jam.
  • Jalan kolektor primer tidak terputus walaupun memasuki kota.

c. Jalan lokal primer
Menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga, atau menghubungkan kota jenjang ketiga dengan persil. Adapun ciri jalan lokal primer adalah sebagai berikut :
  • Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 km/jam.
  • Lebar badan jalan tidak kurang dari 6 meter.
  • Jalan lokal primer tidak terputus walaupun memasuki desa.

Sistem jaringan jalan sekunder

Ilustrasi: Sistem Jaringan Jalan
Sistem jaringan jalan sekunder adalah jalan yang menghubungkan kawasankawasan fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, sekunder ketiga dan seterusnya sampai perumahan dalam satu wilayah perkotaan. Sistem jaringan jalan sekunder terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Jalan arteri sekunder
Menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. Adapun ciri jalan arteri sekunder adalah sebagai berikut :
  • Didesain berdasarkan kecepatan paling rendah 30 km/jam.
  • Kapasitas sama atau lebih besar dari volume lalulintas rata-rata.
  • Lebar badan jalan tidak kurang dari 8 meter.
  • Pada jalan arteri sekunder, lalulintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalulintas lambat.
  • Persimpangan jalan dengan peraturan tertentu harus memenuhi kecepatan tidak kurang dari 30 km/jam.

b. Jalan kolektor sekunder
Menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua, atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga. Adapun ciri jalan kolektor sekunder adalah sebagai berikut :
  • Didesain berdasarkan kecepatan paling rendah 20 km/jam.
  • Lebar badan jalan tidak kurang dari 7 meter.

c. Jalan lokal sekunder
Menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan perumahan.
Adapun ciri jalan lokal sekunder adalah sebagai berikut :
  • Didesain berdasarkan kecepatan paling rendah 10 km/jam.
  • Lebar badan jalan tidak kurang dari 5 meter.
  • Dengan kecepatan paling rendah 10 km/jam, bukan diperuntukkan untuk roda tiga atau lebih.
  • Yang tidak diperuntukkan kendaraan roda tiga atau lebih harus mempunyai lebar jalan tidak kurang dari 3,5 meter.

d. Jalan Lingkungan
Jalan Lingkungan adalah merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan
Read more...

Teknik Sipil

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik antara lain mempelajari tata cara merancang, membangun, dan merenovasi bangunan dan infrastruktur masyarakat. Bidang keilmuan teknik sipil sangat luas, yakni meliputi bidang keilmuan matematika, fisika, biologi, kimia, geologi, kehutanan atau bahkan ilmu komputer yang mempunyai peranan masing-masing. Cabang keilmuan teknik sipil berkembang seiring dengan perkembangan manusia dan pergerakannya. Dunia teknik sipil sangat erat kaitannya dengan ilmu rekayasa bahkan ada istilah untuk menggambarkan cabang keilmuan ini yakni teknik sipil mampu merubah hutan menjadi kota besar.

Gambar: Ilustrasi Bidang Dalam Teknik Sipil


Didalam portal Tekniksipil.net akan berisi tentang beberapa Bidang dalam teknik sipil yaitu

Bidang Geoteknik :

  • Disain Pondasi Dalam
  • Disain Pondasi I
  • Disain Pondasi II
  • Mekanika Batuan
  • Mekanika Tanah I
  • Mekanika Tanah II
  • Pengantar Dinamika Tanah
  • Rancangan Geoteknik I
  • Rancangan Geoteknik II
  • Geologi Teknik 

Bidang Transportasi

  • Geometrik Jalan Raya
  • Keselamatan Transportasi & Lingkungan
  • Logistik dan Angkutan Barang
  • Perancangan Geometrik Jalan Raya
  • Perancangan Konstruksi Jalan Raya
  • Perenc & Pemodelan Transportasi
  • Perkerasan Jalan
  • Praktikum Perkerasan Jalan
  • Rekayasa Jalan Rel
  • Rekayasa Lalu Lintas I
  • Rekayasa Lalu Lintas II
  • Rekayasa Lapangan Terbang
  • Rekayasa Terminal
  • Sistem Angkutan Umum
  • Sistem Transportasi 

Bidang Struktur

  • Analisa Struktur I
  • Analisa Struktur II
  • Struktur Baja I
  • Teori Elastisitas dan Plastisitas

Bidang Manajemen Rekayasa Konstruksi

  • Manajemen Peralatan Konstruksi
  • Metode Pelaksanaan Konstruksi
  • Perancangan RAB 

Bidang Hidrologi Teknik

  • Bangunan Tenaga Air
  • Drainase Perkotaan
  • Hidrologi Terapan
  • Manajemen Air
  • Rekayasa Sistem Air Bersih
  • Transportasi Sedimen
Read more...

Komponen pada Struktur Jalan yang Harus Dipahami supaya Tidak Bingung Jika Terjun Dilapangan


Tipikal komponen dari sistem lapisan jalan
Beberapa elemen akan membentuk jalan. Setiap lapisan pada jalan mewakili satu elemen pada sistem lapisan jalan. Semua elemen-elemen ini bekerja sama untuk mendukung terbentuknya kualitas layanan lapisan jalan yang baik.

Berikut dibawah ini akan dijelaskan komponen-komponen apa saja yang terdapat pada struktur jalan secara umum yang ada dan biasa dilaksanakan di lapangan.

Sub Grade
Lapisan atas dari tanah di atas pondasi biasanya disebut dengan sub grade. Tebal lapisan sub grade ditentukan dengan mengurangi total ketebalan dari lapisan jalan dari lapisan atas paling atas jalan. Kekuatan dan ketahanan dari jalan sangat bergantung pada lapisan ini oleh karena itu lapisan ini menjadi begitu penting.

Sub Base
Ketika kapasitas layan tanah buruk dan intensitas lalu lintas tinggi maka sebuah lapisan tambahan ditambahkan antara lapisan tanah dan lapisan sub grade. Lapisan tambahan ini disebut lapisan sub grade.

Base
Fondasi dari struktur jalan disebut base. Ketebalan lapisan ini seharusnya lebih dari 30 cm atau menyesuaikan dengan desain dan kebutuhan. Bagian bawah dari lapisan ini menerima dampak dari lalu lintas melalui lapisan kasar yang ada dan mentransfernya ke lapisan sub base dan sub grade.

Wearing coarse
Lapisan perkerasan dari jalan disebut wearing coarse atau lapisan permukaan jalan. Lapisan ini haruslah stabil, tahan lama dan kedap air. Lapisan wearing coarse munkin akan dilapisi sebanyak 1 atau 2 kali tergantung total ketebalan desain dan masing-masing lapisan tidak kurang dari 10 cm. ketebalan dari lapisan permukaan jalan tergantung dari tipe lalu lintas di atasnya, intensitas lalu lintas dan jenis material yang digunakan.

Read more...

Alat Berat pada Berbagai Jenis Proyek Konstruksi (Proyek Gedung, Jalan, Jembatan, dan Dam)

Pada setiap proyek terdapat keunikan dimana tidak semua alat berat perlu digunakan dalam proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan, dam, irigasi, dan sebagainya.



1. Proyek Gedung
Alat berat yang umum digunakan di dalam proyek gedung adalah alat pemancang tiag fondasi (pile drivig), alat penggali (backhoe) yang digunakan untuk penggalian basement, crane untuk pemindahan vertical, truck untuk pemindahan horizontal, concrete mixer, dan lain-lain. Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck sebagai pengankut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar basement.

2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck, dozer, grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudiian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan  menggunakan asphalt finisher. Sedangkan untuk perkerasan kaku beton diolah dengan menggunakan concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan truck mixer.

3. Proyek Jembatan
Alat berat yang digunkaan untuk proyek jembatan antara lain adalah alat pemancang tiang fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat,   dan lain-lain.

4. Proyek Dam

Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader, bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umum digunakan untuk proyek dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer digunakan untuk pembuatan dinding penahan tanah.
Read more...

2 Pengklasifikasian Alat Berat (Fungsional dan Operasional) untuk Pekerjaan Konstruksi yang lebih Cepat dan Mudah

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.


1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

Klasifikasi fungsional alat berat merupakan pembagian alat berat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat berat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan tersebut masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan lahan agar rata, selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan excavator. Beberapa alat berat yang digunakan menggali tanah dan batuan. Alat-alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

c. Alat Pengangkut Material
Pengangkutan material lepas dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat berat yang digunakan berupa belt, truck, dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya. Selain alat berat tersebut, crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian mmindahkannya secara horizontal, namun pada jarak jangkau yang relative kecil.

d. Alat Pemindah Material
Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah alat berat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat kea lat berat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindah material.

e. Alat Pemadat
Apabila suatu lahan dilakukan penimbunan, pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik itu jalan tanah maupun jalan dengan perkerasan lentur ataupun perkerasan kaku. Alat berat yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

f. Alat Pemroses Material
Alat ini digunakan untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasilk dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat berat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya adalah untuk menempatkan material pada tempat yang ditentukan. Di tempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Alat berat yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

2. Klasifikasi Operasional Alat Berat

Alat perat, pada pengoperasiannya dapat dipindahan dari satu tempat ke tempat lain dan ada juga yang tidak dapat digerakkan atau statis. Dengan demkian klasifikasi alat berat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi sebagai berikut:

a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak tersebut adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

b. Alat Statis
Alat berat yang terrmasuk di dalam klasifikasi ini adalah tower crane, batching plant baik untuk beton maupun untuk aspal, serta crusher plant.
Read more...

9 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat, Bahaya! Jangan sampai Salah Pilih

Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana jenis, jumlah, kapasitas alat berat merupakan factor penentu. Tidak semua jenis alat berat dapat digunakan untuk setiap proyek konstruksi, oleh sebab itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana.

Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa factor yang harus diperhatikan sehingga kesalahan di dalam pemilihan alat dapat dihindarkan. Factor-faktor tersebut antara adalah sebagai berikut:


1. Fungsi yang harus dilaksanakan
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya seperti menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain. Dengan demikian, pemilihan alat berat harus benar-benar memperhatikan jenis pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.

2. Kapasitas alat berat
Pemilihan alat  berat didasarkan oada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Cara operasi
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertical) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.

4. Pembatasan dari metode yang digunakan
Pembatasan yang memperngaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalulintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai data membuat pemilihan alat dapat berubah.

5. Ekonomi
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan factor penting di dalam pemilihan alat berat.

6. Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan sebagainya.

7. Lokasi proyek
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang penting diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat berbeda dengan sebaliknya.

8. Jenis dan daya dukung tanah
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.

9. Kondisi lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang relative baik merupakan factor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.
Read more...

Macam-Macam Alat Berat yang Sangat Membantu dalam Pekerjaan Proyek Konstruksi

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.




A. Pengklasifikasian Alat Berat

1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Klasifikasi fungsional alat berat merupakan pembagian alat berat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat berat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan tersebut masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan lahan agar rata, selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
 
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan excavator. Beberapa alat berat yang digunakan menggali tanah dan batuan. Alat-alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

c. Alat Pengangkut Material
Pengangkutan material lepas dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat berat yang digunakan berupa belt, truck, dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya. Selain alat berat tersebut, crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian mmindahkannya secara horizontal, namun pada jarak jangkau yang relative kecil.

d. Alat Pemindah Material
Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah alat berat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat kea lat berat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindah material.

e. Alat Pemadat
Apabila suatu lahan dilakukan penimbunan, pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik itu jalan tanah maupun jalan dengan perkerasan lentur ataupun perkerasan kaku. Alat berat yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

f. Alat Pemroses Material
Alat ini digunakan untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasilk dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat berat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya adalah untuk menempatkan material pada tempat yang ditentukan. Di tempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Alat berat yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

2. Klasifikasi Operasional Alat Berat
Alat perat, pada pengoperasiannya dapat dipindahan dari satu tempat ke tempat lain dan ada juga yang tidak dapat digerakkan atau statis. Dengan demkian klasifikasi alat berat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi sebagai berikut:

a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak tersebut adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

b. Alat Statis
Alat berat yang terrmasuk di dalam klasifikasi ini adalah tower crane, batching plant baik untuk beton maupun untuk aspal, serta crusher plant.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat

Pemilihan alat berat dilakukan padatahap perencanaan, dimana jenis, jumlah, kapasitas alat berat merupakan factor penentu. Tidak semua jenis alat berat dapat digunakan untuk setiap proyek konstruksi, oleh sebab itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana.

Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa factor yang harus diperhatikan sehingga kesalahan di dalam pemilihan alat dapat dihindarkan. Factor-faktor tersebut antara adalah sebagai berikut:

1. Fungsi yang harus dilaksanakan
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya seperti menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain. Dengan demikian, pemilihan alat berat harus benar-benar memperhatikan jenis pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.

2. Kapasitas alat berat
Pemilihan alat  berat didasarkan oada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Cara operasi
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertical) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.

4. Pembatasan dari metode yang digunakan
Pembatasan yang memperngaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalulintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai data membuat pemilihan alat dapat berubah.

5. Ekonomi
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan factor penting di dalam pemilihan alat berat.

6. Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan sebagainya.

7. Lokasi proyek
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang penting diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat berbeda dengan sebaliknya.

8. Jenis dan daya dukung tanah
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.

9. Kondisi lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang relative baik merupakan factor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

C. Alat Berat pada Berbagai Jenis Proyek Konstruksi

Pada setiap proyek terdapat keunikan dimana tidak semua alat berat perlu digunakan dalam proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan, dam, irigasi, dan sebagainya.

1. Proyek Gedung
Alat berat yang umum digunakan di dalam proyek gedung adalah alat pemancang tiag fondasi (pile drivig), alat penggali (backhoe) yang digunakan untuk penggalian basement, crane untuk pemindahan vertical, truck untuk pemindahan horizontal, concrete mixer, dan lain-lain. Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck sebagai pengankut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar basement.

2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck, dozer, grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudiian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan  menggunakan asphalt finisher. Sedangkan untuk perkerasan kaku beton diolah dengan menggunakan concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan truck mixer.

3. Proyek Jembatan
Alat berat yang digunkaan untuk proyek jembatan antara lain adalah alat pemancang tiang fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat,   dan lain-lain.

4. Proyek Dam

Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader, bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umum digunakan untuk proyek dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer digunakan untuk pembuatan dinding penahan tanah.
Read more...

Apa Saja Peralatan yang Digunakan dalam Proyek Konstruksi? Jangan Sampai Anda tidak Paham

Ada beberapa peralatan yang biasa digunakan dalam industry konstruksi baik dalam skala besar maupun kecil. Berbagai jenis peralatan itu dapat digunakan konstruksi bangunan atau struktur, konstruksi jalan, pekerjaan pelabuhan atau bawah air, ataupun pekerjaan konstruksi infrastruktur energi dll dsb. Ada berbagai macam peralatan yang beroperasi pada proyek konstruksi, dalam lingkup skala besar atau kecil seperti penggalian, pemindahan bahan bangunan, pemadatan, penimbunan, pengeboran dll dsb.


Peralatan konstruksi dapat dikategorikan menjadi 5 bagian berdasarkan tujuan dan penggunaannya. Berikut ini adalah penjelasannya:
  1.  Peralatan pemindaian tanah
  2.  Kendaraan konstruksi
  3.  Perlatan penanganan material
  4.  Peralatan konstruksi
  5.  Peralatan terowongan


Peralatan pemindaian tanah
  1. Excavators
  2. Graders
  3. Loaders
  4. Skid loader
  5. Crawler loaders
  6. Backhoe
  7. Bulldozers
  8. Trenchers
  9. Scrapers
  10. Wheeled loading shovels

Kendaraan konstruksi
  1. Tippers
  2. Dumbers
  3. Trailers
  4. Tankers

Peralatan penanganan material
  1. Crane
  2. Conveyors
  3. Hoists
  4. Fork Lifts

Peralatan konstruksi
  1. Concrete Mixture
  2. Compactors
  3. Pavers
  4. Road Rollers

Peralatan Terowongan
  1. Road Headers
  2. Tunnel Boring Machines (TBM)
Read more...

9 Aplikasi Teknik Sipil Yang Harus Kamu Ketahui

Bagi teman-teman semua yang berniat untuk kuliah di Teknik Sipil, mungkin penasaran dengan aplikasi apa saja yang digunakan pada saat perkuliahan maupun di dunia kerja nantinya. Berikut di bawah ini adalah beberapa aplikasi Teknik Sipil yang harus kamu ketahui.

1. Autocad
Autocad adalah produk dari Autodesk merupakan software dasar yang harus dikuasai oleh engineer serta drafter. Dengan autocad, gambar teknik seperti gambar desain, gambar fabrikasi, gambar pemasangan dan lain sebagainya dapat dihasilkan. Selain gambar – gambar tersebut, autocad juga mampu menampilkan 3D modeling dari sebuah bangunan. Autocad dapat terintegrasi dengan software lainnya seperti: Staadpro, SAP2000 dan ETABS.

2. Staadpro
Staadpro merupakan software keluaran dari salah satu produk Bentley. Software ini digunakan untuk analisis sebuah struktur bangunan. Dalam dunia engineering, staadpro lebih sering digunakan oleh perusahan-perusahan EPC yang bergerak dibidang petrochemical serta bidang minyak dan gas. Misal untuk menganalisa sebuah struktur piperack, jetty, shelter dan lain sebagainya. Bahkan dibeberapa perusahaan EPC Staad digunakan untuk menganalisa platform/topside pada bangunan offshore, luar biasa!


3. Sap2000
Sama halnya dengan staadpro, SAP2000 juga merupakan software yang berbasis analisa struktur. Produk keluaran CSi ini sering digunakan untuk menghitung bangunan gedung, jembatan serta bendungan. Dilengkapi feature yang lengkap, SAP2000 sangat powerfull untuk analisa bangunan tersebut. SAP dapat terintegrasi dengan autocad, sehingga pemodelan pada SAP2000 dapat di export ke autocad.

4. Etabs 
Produk keluaran CSi ini bisa dikatakan adalah “saudara kandung” dari SAP2000. ETABS sendiri lebih dikhususkan untuk menganalisa struktur high-rise building. Feature untuk menganalisa struktur yang lengkap daripada SAP2000 menjadikan ETABS lebih dipilih dalam menganalisa struktur high-rise building.
5. Hec-Ras
HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran satu dimensi di sungai atau saluran, River Analysis System (RAS), dibuat oleh Hydrologic Engineering Center (HEC) yang merupakan satu divisi di dalam Institute for Water Resources (IWR), di bawah US Army Corps of Engineers (USACE). Fitur HEC-RAS terdiri dari empat komponen hitungan hidraulika satu dimensi, yaitu 1) hitungan profil muka air aliran permanen, 2) simulasi aliran tak permanen, 3) hitungan transpor sedimen (mobile bed, moveable boundary), dan 4) analisis kualitas air.

6. Autocad Civil 3D
Autocad Civil 3D merupakan perangkat terbaru untuk memberikan suatu solusi yang inovatif, menjadi proses perancangan civil engineering dan site development jauh lebih mudah dan lebih cepat. Sehingga dapat memberikan waktu yang lebih banyak untuk mencari solusi dan mempersingkat waktu proyek secara keseluruhan. Biasanya mereka yang menggunakan Civil 3D bagi mereka yang bekerja di pertambangan, pemipaan, dan lain-lain. Selain itu juga aplikasi ini bisa juga untuk merancang secara penuh dalam perancangan jalan.

7. Plaxis
Plaxis adalah salah satu program aplikasi komputer berdasarkan metode elemen hingga dua dimensi yang digunakan secara khusus untuk menganalisis deformasi dan stabilitas untuk berbagai aplikasi dalam bidang geoteknik, seperti daya dukung tanah. Kondisi sesungguhnya dapat dimodelkan dalam regangan bidang maupun secara axisymetris. Program ini menerapkan metode antarmuka grafis yang mudah digunakan sehingga pengguna dapat dengan cepat membuat model geometri dan jaring elemen berdasarkan penampang melintang dari kondisi yang ingin dianalisis. Program ini terdiri dari  empat buah sub-program yaitu masukan, perhitungan,  keluaran, dan kurva. Kondisi di lapangan yang disimulasikan ke dalam program Plaxis ini bertujuan untuk mengimplementasikan tahapan pelaksanaan di lapangan ke dalam tahapan pengerjaan pada program, dengan harapan pelaksanaan di lapangan dapat didekati sedekat mungkin pada program, sehingga respon yang dihasilkan dari program dapat diasumsikan sebagai cerminan dari kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan.

8. SketcUp
Sketchup merupakan sebuah aplikasi CAD yang memungkinkan anda untuk mendesain objek 3 dimensi dengan lebih cepat dan mudah. Aplikasi Sketchup pun sering digunakan dalam dunia pekerjaan, terutama pada sektor arsitektur dan desain grafis. enemu aplikasi sketchup yaitu Brad Schell dan Joe Esch dan dikembangkan lebih lanjut oleh @Last Software di tahun 1999. Di tahun 2000, aplikasi Sketchup resmi dirilis dengan sebuah slogan 3D for Everyone yang bermaksud agar setiap desainer mampu mengaplikasikan karya-karya 3 dimensi dengan lebih mudah dan tanpa kesulitan yang berarti. Pada tahun 2006 @Last Software mendapat perhatian lebih dari Goolge setelah mereka mengembangkan plugin yang mampu memberikan efek 3D secara realistis pada Google Earth. Dan pada tanggal 14 Maret 2006 secara resmi google mengakuisisi @Last Software.


9. Sweet Home 3D
Sweet Home 3D merupakan sebuah aplikasi desain rumah dan interiror untuk PC yang akan membantu kamu dengan cepat menggambar denah rumah, mengatur furnitur di dalamnya, dan melihat hasilnya dalam 3D.


Demikian, beberapa aplikasi yang biasa digunakan. Jika teman-teman mengetahui aplikasi teknik sipil yang tidak disebutkan diatas, bisa bagikan informasinya di kolom komentar dan semoga bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.
Read more...

 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018