WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

Showing posts with label Bangunan Sipil. Show all posts
Showing posts with label Bangunan Sipil. Show all posts

Kolam Retensi atau Retarding Basin Adalah

Kolam retensi adalah kolam yang berfungsi untuk menampung air hujan sementara waktu dengan memberikan kesempatan untuk dapat meresap kedalam tanah yang operasionalnya dapat dikombinasikan dengan pompa atau pintu air. Konsep dasar dari kolam retensi adalah menampung volume air ketika debit maksimum di sungai datang, kemudian secara perlahan lahan mengalirkannya ketika debit di sungai sudah kembali normal. Secara spesifik kolam retensi akan memangkas besarnya puncak banjir yang ada di sungai, sehingga potensi over topping yang mengakibatkan kegagalan tanggul dan luapan sungai tereduksi.

Selain  fungsi  utamanya  sebagai  pengendali  banjir,  manfaat  lain  yang  bisa  diperoleh dari Kolam Retensi adalah:
1. Sebagai sarana pariwisata air;
2. Sebagai konservasi air, karena mampu meningkatkan cadangan air tanah setempat;

2 (dua) jenis kolam retensi yang dapat diterapkan, yaitu:
A. Kolam Retensi yang berada di samping badan sungai.
Kolam Retensi atau Retarding Basin Adalah
Prinsip  yang  dipakai dalam  pembangunannya  harus  tersedia  lahan  yang  cukup  karena secara  parsial  berada  di  luar  alur  sungai.  Syarat yang  lain  adalah  tidak  mengganggu sistem  aliran  sungai  yang  ada. Kriteria  Perencanaan Konstruksi yang  dapat  dibuat adalah:
  • Tanggul  atau  dinding  pemisah  antara  sungai  dan  kolam  retensi  juga  harus  dibuat sekuat  mungkin,  karena  akan  mendapatkan  tekanan  yang  kuat  ketika  muka  air maksimum  terjadi.  Kegagalan/keruntuhan tanggul  akan  membuat  sistem  operasi kolam retensi menjadi gagal.
  • Disusulkan  untuk  membuat    ambang  yang  melintang  sungai  diantara  pintu  inlet  dan outlet. Tujuannya adalah mengarahkan air, ketika debit banjir datang dari hulu ke pintu inlet dan mengarahkan air ketika debit banjir rob dari hilir datang ke pintu outlet.
  • Untuk  kejadian  banjir  dari  hulu,  pola  operasi  adalah  dengan  pintu  inlet  dibuka  dan pintu outlet ditutup. Ketika tampungan kolam retensi sudah optimum, maka pintu inlet ditutup. Bila debit yang ada di sungai sudah normal, maka pintu outlet dibuka secara bertahap untuk mengalirkan air dari kolam retensi sedikit demi sedikit ke sungai.
  • Sedangkan  untuk  penanganan  Rob,  pola  operasinya  adalah  ketika  air  rob  datang pintu  outlet  dibuka  dan  pintu  inlet  ditutup.  Ketika  tampungan  kolam  retensi  sudah optimum, pintu outlet ditutup. Bila debit yang ada di sungai sudah normal, maka pintu outlet  dibuka  secara  bertahap untuk  mengalirkan  air  dari  kolam  retensi  sedikit  demi sedikit ke sungai.
  • Dapat dilengkapi dengan pelimpah samping untuk faktor keamanan kolam retensi dan saringan sampah/trash rack 
  • Untuk  mempertahankan  usia  guna,  perlu  dilakukan  pemeliharaan. Secara  sederhana dapat  dilakukan  pengerukan  kolam  dengan  rutin  untuk  mempertahankan  volume optimal kolam.

B.Kolam Retensi yang berada di dalam badan sungai.

Kolam Retensi atau Retarding Basin Adalah
Karena berada di dalam badan sungai sehingga konsepnya menjadi mirip dengan waduk. Penggunaan tipe ini bisa dilakukan jika terkendala dengan lahan, karena memanfaatkan badan sungai itu sendiri. Kriteria Perencanaan Konstruksi yang dapat dibuat adalah:
  • Konstruksi pelimpah mutlak diperlukan untuk menjaga keamanan konstruksi karena kolam retensi berada di badan sungai dimana semua konstruksinya akan menerima gaya yang berat ketika debit banjir datang. 
  • Dianjurkan untuk memakai tipe pelimpah overflow yang dapat menghemat konstruksi (karena tidak perlu membuatkan saluran pelimpah samping jika memakai pelimpah samping).
  • Jika konstruksinya seperti ilustrasi di gambar, maka konstruksi pintu outlet dan pilarnya harus benar-benar kuat.
  • Dapat dibuatkan kolam penangkap sedimen di hulu pintu inlet sekaligus memasang trash rack di pintu inlet.
  • Pola operasi pintu inlet dan outlet ketika banjir dari hulu dan rob dari hilir datang sama dengan kolam retensi tipe pertama.
  • Pola pemeliharaan secara garis besar sama dengan kolam retensi jenis yang pertama.
Read more...

Ramp Pada Jalan Tol



Ramp adalah suatu segmen jalan yang berperan sebagai penghubung antara ruas jalan, segmen jalan masuk ke jalur utama disebut on ramp dan segmen jalan keluar dari jalur utama disebut off ramp .

Ramp / Jalan penghubung pada jalan tol merupakan jalan yang menghubungkan jalan tol dengan jalan umum yang ada sampai simpang pertama yang semata-mata untuk lalu lintas keluar dan/atau masuk dari dan/atau ke jalan tol.

Jalan penghubung jalan tol harus memenuhi standar sebagai berikut:

a) Merupakan jalan dengan fungsi minimal kolektor
b) Mempunyai kelas jalan yang mampu menahan kendaraan rencana jalan tol
c) Mempunyai kelas jalan dengan spesifikasi minimal jalan raya
d) Ruang milik jalannnya harus dipagar

Ketentuan pengendalian jalan masuk dan/atau jalan keluar adalah sebagai berikut:

a) Jalan masuk dan jalan keluar (ramp) ke jalan tol dan dari jalan tol harus dibuat dengan menggunakan lajur percepatan untuk masuk jalur utama dan lajur perlambatan untuk keluar dari jalur utama. 
b) Jarak antara nose ramp jalan masuk dan nose ramp jalan keluar untuk jurusan yang sama minimal 2 (dua) km untuk jalan tol di daerah perkotaan dan 5 (lima) km untuk jalan tol di daerah antarkota. 



Tipe ramp 

Berdasarkan pergerakannya, terdapat 3 (tiga) tipe ramp, yaitu Direct, Semi Direct, dan Indirect.

1. Direct (hubungan langsung) 

Sebelum titik pusat, ramp langsung berbentuk kearah tujuan

direct ramp

2. Semi direct (hubungan setengah langsung) 

Dalam menuju arah tujuan, ramp melalui/mengelilingi titik pusat dahulu dan memotong salah satu arus lain secara tegak lurus

semi direct ramp

3. Indirect (hubungan tak langsung) 

Dalam menuju arah tujuan, ramp berbelok kearah berlawanan dahulu dan kemudian memutar sekitar 270 derajat.

indirect ramp
Radius tikungan pada ramp/loop 
Radius tikungan pada ramp/loop harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Sesuai dengan kecepatan rencana masuk ramp, sebagaimana tabel dibawah ini;


 b) Jika digunakan tikungan majemuk, perbandingan antara radius tikungan pertama dengan gambar radius tikungan min tikungan ke dua adalah 2:1, atau minimal 1,5 : 1, dengan panjang masing-masing
lengkung ditentukan sebagaimana Tabel berikut: 


Radius tikungan ramp


Read more...

Pengertian Sumur Resapan




Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.


Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan air di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya.



Manfaat Sumur Resapan

Manfaat sumur resapan adalah: 


  1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air. 
  2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah. 
  3. Mengurangi erosi dan sedimentasi 
  4. Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai 
  5. Mencegah penurunan tanah (land subsidance) 
  6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.

Jenis Konstruksi Sumur Resapan

Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air yang dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah: 


  1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah maupun ijuk (kosong) 
  2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk. 
  3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong. 
  4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur 
  5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding sumur).

Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, pemilihannya tergantung pada keadaaan batuan / tanah (formasi batuan dan struktur tanah). 

  • Pada tanah / batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk tidak akan membahayakan bahkan akan memperlancar meresapnya air melalui celah-celah bahan isian tersebut. 

  • Pada tanah / batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata / batu kali / batako untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi batu belah dan ijuk akan lebih baik dan dapat direkomendasikan. 


  • Pada tanah dengan / batuan yang sangat labil, konstruksi dengan menggunakan buis beton atau blawong dianjurkan meskipun resapan air hanya berlangsung pada dasar sumur saja.
Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur resapan dan tutup bak kontrol, saluran masuklan dan keluaran / pembuangan (terbuka atau tertutup) dan talang air (untuk rumah yang bertalang air).



Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum menetapkan data teknis sumur resapan air y sebagai berikut : (1) Ukuran maksimum diameter 1,4 meter, (2) Ukuran pipa masuk diameter 110 mm, (3) Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm, (4) Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 meter, (5) Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : 4 pasir tanpa plester, (6) Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm, (7) Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. 

Berkaitan dengan sumur resapan ini terdapat SNI No: 03- 2453-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan. Standar ini menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas muka air tanah (mat), nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan, perhitungan dan penentuan sumur resapan air hujan. Air hujan adalah sir hujan yang ditampung dan diresapkan pada sumur resapan dari bidang tadah.


Persyaratan Umum dan Teknis

Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut: 

  1. Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar; 
  2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar; 
  3. Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan bangunan sekitarnya; 
  4. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat; 
  5. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui Instansi yang berwenang. 

Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai berikut: 
  1. Ke dalam air tanah minimum 1,50 m pada musin hujan; 
  2. Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permebilitas tanah ≥ 2,0 cm/jam. 
  3. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah: (a) terhadap sumur air bersih 3 meter, sumur resapan tangki septik 5 meter dan terhadap pondasi bangunan 1 meter.

Read more...

Konstruksi Menara Eiffel, Perancis


Menara Eiffel adalah sebuah menara besi yang terletak di samping Sungai Seine di Paris. Ini adalah salah satu struktur yang paling dikenal dan populer di dunia. faktanya ini adalah salah satu landmark yang paling spektakuler di Paris. Dinamai setelah perancangnya, insinyur Gustave Eiffel, Menara Eiffel adalah bangunan tertinggi di Paris. Lebih dari 200.000.000 orang telah mengunjungi menara ini sejak pembangunannya tahun 1889.



Dibangun ntuk pameran universal tahun 1889, untuk menandai seratus tahun revolusi Prancis, Journal Officiel meluncurkan kompetisi utama untuk mendirikan sebuah menara besi di Champ-de-Mars. Menara ini akan memiliki dasar persegi, 125 meter di setiap sisi dan 300 meter. "Usulan proyek oleh pengusaha Gustave Eiffel, insinyur Maurice Koechlin dan Emile Nouguier dan arsitek Stephen Sauvestre terpilih dari total 107 kandidat.



Rencana proyek dimulai tahun 1884. Dikarenakan halangan yaitu demonstrasi masyarakat dan kalangan intelektual, pembanguan menara dimulai pada tahun 1887 dan selesai 26 bulan kemudian pada tahun 1889. Telah direncanakan menara ini akan dirobohkan setelah berlangsungnya pekan Pameran Dunia 1900. Akan tetapi, percobaan berhasil dari transmisi radio yang dikendalikan oleh Angkatan Bersenjata Perancis sebelum hari pemugaran akhirnya menyelamatkan menara Eiffel.

Desain

Lima puluh insinyur dan desainer menghasilkan 5.300 gambar, dan lebih dari 100 pekerja yang memproduksi lebih dari 18.000 bagian menara yang berbeda di bengkel132 pekerja lapangan berkumpul langsung di area konstruksi.



Bekerja pada pondasi menara dimulai pada tanggal 26 Januari 1887 dan menghabiskan waktu lima bulan, dengan para pekerja menggunakan sekop saja. Reruntuhan dibawa pergi oleh gerobak yang ditarik oleh kuda dan lokomotif uap. Pondasi terdalam berbaring hanya 15 meter di bawah tanah. Kaki-kaki menara yang ditetapkan di masing-masing parit dasar (empat pondasi di batu, yang didukung empat pilar, yang dikenal sebagai frame truss).




Perakitan lantai pertama. Kesulitan untuk menentukan perakitan lantai ini terletak pada titik tolak di dasar frame truss. Material harus diposisikan pada sudut miring sehingga akan memenuhi balok horizontal pada lantai pertama. Untuk mencapai hal ini, para insinyur menggunakan dongkrak hidrolik untuk memindahkan masing-masing "kaki" dan mendirikan sistem perancah (scaffolding) yang kita kenal sekarang, di atas sejumlah kotak pasir yang dikosongkan untuk mengatur kemiringan dari frame truss.


Lantai kedua dirakit dengan crane yang mengambil jalur yang sama dengan lift. Semua bagian dibangun di bengkel Eiffel di Levallois. Menara ini dipasang agak seperti Meccano® (mainan susun kerangka) raksasa dengan presisi yang luar biasa, yang merupakan inovasi utama pada saat itu. Dari Lantai kedua ke lantai ketiga, para tukang kayu bekerja dengan luar biasa dan tidak ada satu pun kecelakaan fatal selama masa konstruksi.


Monumen ini diresmikan pada tanggal 31 Maret 1889. Pada hari itu, Gustave Eiffel menaiki 1.710 tangga Menara menanam bendera Prancis pada puncaknya. Dia diikuti oleh para anggota Dewan Paris, termasuk Emile Chautemps, Presiden Dewan Kota Paris. Menara Eiffel adalah bangunan tertinggi di dunia sampai tahun 1929, ketika Chrysler Building di New York dibangun dengan puncak 319 meter.

Tahapan Konstruksi

Bahan yang digunakan : Besi baja dikaitkan dalam bentuk persilangan dari 18.038 biji yang diperkuat dengan 2.500.000 paku. Kerangka dari karya Gustave Eiffel ini tahan angin dan walaupun bahannya dari besi, berat menara hanya 7.300 ton.


Tahap awal konstruksi

Konstruksi pilar
Empat pillar utama mulai terbentuk





Menara Eiffel pada desember 1888
Menara Eiffel selesai dibangun maret 1889

Data Konstruksi

  • Pemimpin Proyek : Tuan Gustave Eiffel dibantu oleh, antara lain, para insinyur Maurice Koechlin dan Emile Nouguier serta Stephen Sauvestre sebagai arsitek.
  • Empat pilar Menara Eiffel berdiri di sebuah alun-alun yang berukuran 125 meter di setiap sisi. Pilar pilar tersebut berorientasi sejalan dengan 4 poin utamanya.
  • Tinggi : Dari tanah sampai tiang bendera, tingginya 312.27 meter pada tahun 1889, sekarang 324 meter dengan antenanya. Saat ini, berbagai perusahaan televisi Perancis memasang antena mereka di puncak Menara Eiffel.
  • Struktur besi berbobot 7.300 ton.
  • Total berat: 10.100 ton.
  • Jumlah paku keling yang digunakan: 2.500.000.
  • Jumlah bagian besi: 18.038.
  • Biaya konstruksi: 7,799,401.31 franc emas Perancis 1889.
  • Jumlah tangga : 1.665 tangga bagi pengunjung yang senang olah raga. Ada 2 buah lift yang naik ke tingkat dua dimana bisa ditemukan berbagai toko suvenir.



referensi
Read more...

Definisi Trotoar dan Penempatannya



Yang dimaksud dengan trotoar adalah jalur pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapis permukaan , diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan. Fungsi utama trotoar adalah untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pejalan kaki tersebut.

Trotoar juga berfungsi memperlancar lalu lintas jalan raya karena tidak terganggu atau terpengaruh oleh lalu lintas pejalan kaki. Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan pembangunan trotoar.



Ruang di bawah trotoar dapat digunakan sebagai ruang untuk menempatkan utilitas dan pelengkap jalan lainnya.Perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan oleh volume para pejalan kaki yang berjalan dijalan, tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan/permintaan masyarakat


Penempatan Trotoar

Suatu ruas jalan dianggap perlu dilengkapi dengan trotoar apabila di sepanjang jalan tersebut terdapat penggunaan lahan yang mempunyai potensi menimbulkan pejalan kaki. Penggunaan lahan tersebut antara lain:

  • Daerah perkotaan secara umum yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi
  • Jalan yang memiliki rute angkutan umum yang tetap
  • Daerah yang memiliki aktivitas kontinyu yang tinggi, seperti misalnya jalan-jalan dipasar, pusat perbelanjaan, daerah indstri dan pusat perkotaaan
  • Lokasi yang memiliki kebutuhan/permintaan yang tinggi dengan periode yang pendek, seperti misalnya stasiun-stasiun bis dan kereta api, sekolah, rumah sakit, lapangan olah raga
  • Lokasi yang mempunyai permintaan yang tinggi untuk hari-hari tertentu, misalnya lapangan/gelanggang olah raga, masjid
Secara umum trotoar dapat direncanakan pada ruas jalan yang terdapat volume pejalan kaki lebih besar dari 300 orang per 12 jam (6:00 - 18:00) dan volume lalu lintas lebih besar dari 1000 kendaraan per 12 jam (6:00 - 18:00)



Trotoar hendaknya ditempatkan pada sisi luar bahu jalan atau sisi luar jalur lalu lintas ( bila telah tersedia jalur parkir ). Trotoar hendaknya dibuat sejajar dengan jalan, akan tetapi trotoar dapat tidak sejajar dengan jalan bila keadaan topografi atau keadaan setempat yang tidak memungkinkan.



Trotoar sedapat mungkin ditempatkan pada sisi dalam saluran drainase terbuka atau diatas saluran drainase yang telah ditutup dengan plat beton yang memenuhi syarat. Trotoar pada pemberhentian bus harus ditempatkan berdampingan/sejajar dengan jalur bus. Trotoar dapat ditempatkan di depan atau di belakang halte.


Seringkali trotoar dimanfaatkan untuk tindakan ilegal seperti: 

  • Digunakan oleh pengemudi motor untuk melewati kemacetan/mendahului
  • Digunakan sebagai tempat parkir motor ojek
  • Tempat memasang baliho atau spanduk kampanye
  • Tempat berjualan kaki lima.
Pada negara berkembang,tindakan ini belum bisa dilarang secara keras.




Trotoar bukan jalur sepeda motor! sumber foto

Untuk lebih lanjut mengenai trotoar, akan dimensinya, spesifikasi strukturnya dan konstruksinya akan dibahas lebih lanjut pada post berikutnya :)
Read more...

Definisi Kanal atau Terusan dan Jenisnya



Kanal atau umumnya disebut dengan terusan (terusan kapal) merupakan jalur air buatan manusia. Kanal terdiri dari dua macam, yaitu kanal yang hanya digunakan untuk mengarahkan dan mengalirkan air saja dan satunya adalah kanal yang merupakan jalur transportasi yang dapat di navigasi, digunakan untuk angkutan barang dan orang, seringkali terhubung dengan sungai, laut dan danau. 


Kanal dibagi menjadi dua berdasarkan fungsi:

1. Waterways
Kanal transportasi navigasi yang digunakan untuk membawa kapal dan barang kapal pengiriman dan menyampaikan orang, kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis:
  • Yang terhubung ke danau yang ada, sungai, atau laut. Termasuk kanal antar-basin , seperti Terusan Suez, Erie Canal, dan Terusan Panama.
  • Yang terhubung dalam jaringan kota: seperti Grande Canal dari Venice Italia,  Gracht of Amsterdam dari Belanda, dan Waterways of Bangkok dari Thailand.


2. Saluran air
Kanal pasokan air yang digunakan untuk pengangkutan dan pengiriman air minum untuk konsumsi manusia, menggunakan kota, dan irigasi pertanian. Anak sungai dan acequias adalah versi kecilnya.



Terusan Kapal


Kanal yang digunakan sebagai terusan (terusan kapal) merupakan jalur air yang digunakan untuk mempercepat pelayaran. Tanpa melewati terusan, kapal harus berlayar mengelilingi daratan yang jauh jaraknya. Terusan dapat berupa sungai yang dimodifikasi atau kanal khusus yang dibangun dari awal untuk keperluan tersebut.Syarat suatu kanal untuk dapat dipakai sebagai terusan adalah kanal tersebut harus memiliki kedalaman minimal 5 m (16,4 kaki). 



Tujuan dari terusan adalah:
  • Sebagai jalan singkat dan menghindari rute pelayaran yang lebih jauh.
  • Sebagai jalan antara dua buah laut atau danau yang tertutup oleh daratan.
  • Sebagai sarana akses ke lautan bagi kota yang berada jauh di daratan.

Jenis - Jenis Kanal Buatan

Kanal yang dibuat dalam salah satu dari tiga cara, atau kombinasi dari ketiganya, tergantung pada ketersediaan air dan jalan yang tersedia: 

1. Sebuah kanal yang dapat dibuat di mana tidak ada sungai. Entah tubuh kanal digali atau sisi kanal yang diciptakan oleh menumpuk tanah, batu, beton, atau bahan bangunan lainnya. Air untuk kanal harus disediakan dari sumber eksternal seperti sungai atau waduk. Contohnya termasuk kanal yang menghubungkan lembah, seperti Canal du Midi dan Canal de Briare.

Canal du Midi

2. Sebuah sungai yang dibuat kanal. Sungai dapat di kanalisasi untuk membuat jalur navigasi yang yang lebih dapat diprediksi dan lebih mudah melakukan manuver. Kanalisasi memodifikasi aliran untuk lebih aman membawa lalu lintas dengan mengendalikan aliran sungai dengan pengerukan, pembendungan, dan memodifikasi jalan. Contohnya Basse Saône, Canal de Mines de Fer de la Moselle, dan Sungai Aisne . Zona restorasi mungkin diperlukan.

Basse Saône


3. Kanal lateral yaitu ketika sungai terlalu sulit untuk dimodifikasi dengan kanalisasi, aliran kedua dapat dibuat di samping sungai yang ada. Aliran yang ada biasanya bertindak sebagai sumber air dan bank/badan tanah dari sungai dapat memberikan jalur bagi tubuh/badan sungai/saluran air baru. Contohnya termasuk Chesapeake dan Ohio Canal, Canal Lateral à la Loire, Garonne Canal Lateral, dan Canal lateral à l'Aisne.
Garonne Canal Lateral

Kanal transportasi yang lebih kecil dapat membawa tongkang atau narrowboats, sementara kanal kapal memungkinkan kapal yg berlayar di lautan untuk melakukan perjalanan ke pelabuhan pedalaman (misalnya, Manchester Ship Canal), atau dari satu laut atau samudra ke samudera yang lain (misalnya, Caledonian Canal, Terusan Panama/Panama Canal).




Kanal Banjir

Kanal yang digunakan sebagai jalur air / saluran air agar tidak memasuki pemukiman. Kanal ini berfungsi untuk pengendalian banjir contohnya Kanal Banjir Timur dan Kanal Banjir Barat yang ada di Jakarta. 


Selanjutnya mengenai Kanal Banjir Jakarta ini akan diulas di post berikutnya ok :)

Read more...

 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018