WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

Showing posts with label Irigasi dan Bangungan Air. Show all posts
Showing posts with label Irigasi dan Bangungan Air. Show all posts

E-Book Irigasi dan Bangunan Air

Kumpulan E-Book Irigasi dan Bangunan Air :
Bagi Mahasiswa Teknik Sipil yang mendalaminya berikut beberapa referensi yang dapat anda download dibawah ini, saya akan membagikan buku tentang kumpulan E-Book  Irigasi dan Bangunan Air. anda dapatkan secara free alias gratis. untuk itu silahkan download di bawah ini.- Kumpulan berbagai macam E-book  Irigasi dan Bangunan Air -





Desain Hidraulik Bangunan Irigasi
Irigasi dan Bangunan Air

Bangunan Air
Standart Perencanaan Irigasi

Desain Hidraulik Bendung Tetap Untuk Irigasi Teknis


    E-book yang dibagikan disini sebagian didasari oleh sulitnya mencari buku lama yang asli, bahkan didalam perpustakaan sudah sangat jarang ataupun dari penerbit sudah tidak diterbitkan lagi, tautan ini hanya untuk dijadikan bahan refrensi tugas akhir maupun makalah yang lain bukan untuk diperjual belikan, jika anda mempunyai uang lebih ada baiknya dan sebisa mungkin anda mencari/membeli buku dengan cetakan yang asli atau bisa dicari di aplikasi ipusnas. Ada banyak lagi edisi buku terbaru tentang teknik sipil yang tidak dibagikan karena bisa anda cari di toko-toko buku terdekat. semoga bermanfaat :)


Read more...

Irigasi dan Bangunan Air

Bidang pertanian merupakan prioritas utama dalam negara agraris Indonesia . Salah satu yang terus dikembangkan adalah pembangunan dan perencanaan bangunan irigasi. Pembangunan dan perencanaanbangunan irigasi merupakan suatu hal yang penting dalam bidang pertanian. Pembangunan dan perencanaan irigasi ini sangat diperlukan guna mencukupi kebutuhan air pada lahan pertanian. Perencanaan dan pengelolaan irigasi telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia sejak lama, hal ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang rata-rata menggeluti bidang pertanian.

Pengelolaan irigasi sangat berkaitan dengan kebutuhan air pada lahan pertanian, dimana kebutuhan air tersebut ditentukan oleh beberapa faktor yaitu penyiapan lahan, penggunaan air konsumtif, perkolasi dan rembesan, pergantian lapisan air dan juga curah hujan efektif. Kebutuhan air untuk irigasi juga dipengaruhi beberapa faktor diantaranya yaitu topografi, hidrologi, klimatologi dan tekstur tanah pada daerah tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut diperlukan adanya sistem jaringan irigasi yang baik dan terjaga agar irigasi pertanian dan penggunaan lainnya dapat dipenuhi secara optimal.

Tujuan irigasi dan bangunan air : 
• Merencanakan skema jaringan irigasi dan bangunan irigasi untuk melancarkan aliran air ke lahan sawah
• Memenuhi ketersediaan air ketika musim kemarau
Jika saat pasokan air menurun saat musim kemarau. Dengan adanya irigasi ini maka ketersediaan air pada musim kemarau akan terpenuhi.
• Melancarkan aliran air kelahan persawahan
Dengan adanya bangunan irigasi ini aliran air ke lahan persawahan akan lancar. Tidak ada lagi penghambat aliran air sehingga mempermudah pertanian.
• Untuk membasahi tanah
Khusus untuk daerah yang memiliki curah hujan yang rendah, maka sistem irigasi ini sangat bermanfaat sekali untuk membasahi tanah pada lahan pertanian.

Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan air irigasi merupakan jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapotranspirasi, kehilangan air, kebutuhan ait untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah.
Berdasarkan SNI tahun 2002 mengenai air irigasi dijelaskan kebutuhan air irigasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:
- Kebutuhan untuk penyiapan lahan (IR)
- Kebutuhan air konsumtif untuk tanaman (Etc)
- Perkolasi (P)
- Kebutuhan air untuk penggantian lapisan air (RW)
- Curah hujan efektif (ER)
- efisiensi air irigasi (IE)
- Luas lahan irigasi (A)

Adapun rumus untuk menghitung kebutuhan air irigasi:
 

Keterangan :
IG = kebutuhan air irigasi (m3)
Etc = kebutuhan air konsumtif (mm/hari)
IR = kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm/hari)
RW = kebutuhan air untuk mengganti lapisan air (mm/hari)
P = perkolasi (mm/hari)
ER = hujan efektif (mm/hari)
EI = efisiensi irigasi
A = luas areal irigasi (m2)

Kebutuhan Air
Kebutuhan Air untuk Penyiapan Lahan
Kebutuhan air untuk penyiapan lahan umumnya menentukan kebutuhan air irigasi pada suatu proyek irigasi. Faktor-faktor penting yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan yaitu sebagai berikut:
•  Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan penyiapan lahan.
•  Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan

Faktor-faktor penting yang menentukan lamanya jangka waktu penyiapan lahan yaitu sebagai berikut:
•  Tersedianya tenaga kerja dan ternak penghela atau traktor untuk menggarap tanah
•  Perlu memperpendek jangka waktu tersebut agar tersedia cukup waktu untuk menanam padi sawah atau padi ladang dua.

Faktor-faktor tersebut saling berkaitan, kondisi sosial, budaya yang ada didaerah penanaman padi akan mempengaruhi lamanya waktu yang diperlukan untuk penyiapan lahan. Untuk daerah irigasi baru, jangka waktu penyiapan lahan akan ditetapkan berdasarkan kebiasaan yang berlaku di daerah-daerah di dekatnya. Sebagai pedoman diambil jangka waktu 1,5 bulan untuk menyelesaikan penyiapan lahan di seluruh petak tersier.
(Sumber : Materi Kuliah Irigasi dan Bangunan Air. Sri wahyuni, ST.,MT.,P hd)

Jumlah air yang dibutuhkan untuk penyiapan lahan dapat ditentukan berdasarkan kedalaman serta porositas tanah di sawah. Untuk tanah bertekstur berat tanpa retak-retak , kebutuhan air untuk penyiapan lahan diambil 200 mm ini termasuk air untuk penjenuhan dan pengolahan tanah.

Efisiensi Irigasi
Efisiensi Irigasi merupakan persentase air irigasi yang digunakan untuk tanaman pada tanah, petak, atau proyek yang menggunakan air, yang melimpahkan dari sumber persediaan. Efisiensi Irigasi juga dapat diartikan sebagai perbandingan antara jumlah air yang diberikan dikurangi kehilangan air dengan jumlah yang diberikan. Kehilangan air tersebut dapat berupa penguapan di saluran irigasi, rembesan dari saluran atau untuk keperluan lain (rumah tangga).

Efisiensi Pengaliran
Efisiensi Pengaliran merupakan jumlah air yang dilepaskan dari bangunan sadap ke areal irigasi mengalami kehilangan air selama pengalirannya. Kehilangan air ini menentukan besarnya efisiensi pengaliran.

Efisiensi Pemakaian
Efisiensi pemakaian merupakan perbandingan antara air yang dapat ditahan pada zone perakaran dalam periode pemberian air, dengan air yang diberikan pada areal irigasi.

Efisiensi Penyimpanan
Pada Efisiensi Penyimpanan apabila keadaan sangat kekurangan jumlah air yang dibutuhkan untuk mengisi lengas tanah pada zone perakaran merupakan Asp (Air tersimpan penuh) dan air yang diberikan adalah Adk.

Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi terdiri dari petak-petak tersier, sekunder dan primer yang berlainan antara saluran pembawa dan saluran pembuang terdapat juga bangunan utama, bangunan pelengkap, yang dilengkapi keterangan nama luas dan debit. Petak tanah yang memperoleh air irigasi adalah petak irigasi. Sedangkan kumpulan petak irigasi yang merupakan satu kesatuan yang mendapat air irigasi melalui saluran tersier yang sama disebut petak tersier. Petak tersier menduduki menduduki fungsi sentral, luasnya sekitar 50-100 Ha, kadang-kadang sampai 150 Ha. Pemberian air pada petak tersier diserahkan pada petani. Jaringan yang mengalirkan air ke sawah disebut saluran tersier dan kuarter.

Untuk membawa air dari sumbernya hingga ke petak sawah diperlukan saluran pembawa. Saluran-saluran ini terdiri dari saluran primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Dengan saluran pembuang, air tidak tergenang pada petak sawah sehingga tidak berakibat buruk. Kelebihan air ditampung dalam suatu saluran pembuang tersier dan kuarter dan selanjutnya dialirkan ke jaringan pembuang primer.




Jika ingin lebih jelas lagi silahkan Download saja Ebook Irigasi dan Bangunan secara gratis pada link di bawah ini :
>>>Ebook Beton Prategang<<<

Read more...

Sistem Drainase

Apa itu drainase? apa manfaatnya? dan apa saja jenis drainase? Oke, langsung saja...
Drainase adalah salah satu fasilitas dasar bangunan air yang dirancang sebagai suatu sistem yang dapat membuang dan mengurangi kelebihan air yang berasal dari daerah terbuka maupun dari daerah terbangun, juga sebagai salah satu usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dari suatu kawasan tertentu agar lahan dapat difungsikan secara maksimal. Dalam sebuah daerah drainase merupakan salah satu prasarana umum yang sangat penting guna menciptakan suasana yang nyaman juga bersih. Suatu sistem drainase yang baik sangatlah dibutuh kan didaerah perkotaan, dikarenakan jumlah penduduk perkotaan yang sangat padat, maka seharusnya mempunyai sistem perencanaan drainase yang sangat baik untuk menanggulangi masalah air pembuangan, masalah erosi pada tanah dan kerusakan jalan serta untuk mencegah terjadinya banjir.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) disebutkan :
drainase/dra·i·na·se/ n 1 pengatusan; 2 penyaluran air; 3 saluran air;
Manfaat Drainase :

 Mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan, tempat atau lahan, sehigga dapat difungsikan secara optimal.
 Mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan dan memanfaatkan sebesar-besarnya untuk imbuhan air tanah.
 Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air/banjir.
 Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang efektif.
 Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada disekitar.
 Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehinga tidak terjadi banjir.

Drainase dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Sistem Drainase makro, disebut juga sebagai sistem saluran pembuangan utama (major system) atau drainase primer. Sistem jaringan ini menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti sungai atau kanal.
b. Sistem Drainase mikro terdapat berbagai kelompok :
• sistem saluran drainase primer, yaitu sistem drainase yang menerima buangan air hujan baik dari saluran sekunder maupun saluran yang lain dan mengalirkan air hujan langsung kebadan penerima.
• Sistem saluran drainase sekunder, yaitu sistem drainase yang mengalirkan buangan air hujan langsung ke saluran drainase primer
• sistem saluran drainase tersier adalah cabang dari sistem sekunder yang menerima buangan air hujan yang berasal dari persil bangunan atau saluran lokal.

Menurut Konstruksinya Drainase dibagi atas :

1). Saluran Terbuka. Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di daerah luasan yang cukup atau luas, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan. Pada saluran air terbuka ini jika ada sampah yang menyumbat dapat dengan mudah dibersihkan, namun bau yang ditimbulkan dapat mengurangi kenyamanan.
2). Saluran Tertutup, yaitu saluran yang umumnya dipakai untuk aliran kotor (air yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di kota/permukiman. Drainase ini mampu menampung air limpasan dengan volume dan kecepatan yang meningkat tanpa menyebabkan erosi dan kerusakan pada tapak.


nah,... 
Read more...

Hidrologi & Hidrolika


Definisi Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari suatu pola pergerakan, distribusi serta kualitas air. Dalam wikipedia dielaskan Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, "ilmu air") adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan teknik lingkungan.



Hidrologi
Kajian dalam ilmu hidrologi meliputi hidrometeorologi (air yang berada di udara dan berwujud gas), potamologi(aliran permukaan),limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti danau; waduk) geohidrologi(air tanah), dan kriologi(air yang berwujud padat seperti es dan salju) dan kualitas air. Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan, kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan. - wikipedia

Ilmu Hidrologi dapat menyediakan informasi serta cara untuk memprediksi dan mencegah banjir serta distribusi kebutuhan aliran dan lain-lain.

Hidrolika
Sedang dalam Hidrolika merupakan bagian dari “hidrodinamika” berhubungan dengan gerak air serta mekanika aliran. Secara garis besar aliran terbagi menjadi dua yaitu aliran dengan saluran tertutup dan aliran saluran terbuka. Perbedaan keduanya adalah pada keberadaan permukaan bebas.

- aliran saluran terbuka : mempunyai permukaan bebas dan tidak terisi air diseluruh penampang, dengan ciri berhubungan langsung dengan atmosfer, seperti sungai, kanal, gorong-gorong, maka alirannya disebut Aliran saluran terbuka atau disebut Aliran permukaan bebas.
- aliran saluran tertutup : tidak mempunyai permukaan bebas karena air mengisi seluruh penampang saluran, dengan ciri mempunyai penampang penuh seperti aliran melalui suatu pipa, disebut Aliran saluran tertutup atau disebut Aliran penuh.

Berikut jenis-jenis aliran berdasarkan waktu dan ruang pemantauan :

Berdasarkan waktu pemantauan adalah :
- Aliran Tunak (Steady Flow)
- Aliran Taktunak (unsteady Flow)

Berdasarkan ruang pemantauan adalah :
- Aliran Seragam (Uniform flow)
- Aliran Berubah (Varied flow)
- Aliran Berubah Cepat (Rapidly Varied Flow)
- Aliran Berubah Lambat (Gradually varied flow)
Read more...

Konstruksi Pemecah Gelombang Laut (Breakwater)

  Pemecah gelombang atau breakwater merupakan bagunan yang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang air laut. Bangunan ini memisahkan daerah perairan dari laut lepas, sehingga perairan pelabuhan tidak banyak dipengaruhi oleh gelombang besar di laut

   Pada hakekatnya fungsi pemecah gelombang,adalah memecah energi potensial gelombang air laut berkecepatan tertentu dengan korelasi tinggi gelombang tertentu sehingga gelombang yang ditransmisikan akan berenergi lemah. Kelemahan ini direkayasa dengan maksud tertentu, misalnya untuk pelabuhan agar kapal merapat dengan tenang, dsb, di sisi lain agar gelombang tidak erosif (abrasi) akibatnya daratan tidak “termakan” laut, atau untuk maksud tertentu seperti untuk wisata.

   Breakwater dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.

   Sebenarnya pemecah gelombang atau breakwater dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang “sambung pantai” dan “lepas pantai”. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan jetty.


Secara umum Breakwater memiliki beberapa fungsi pokok yaitu :
· Berfungsi sebagai pelindungi kolam perairan pelabuhan yang terletak dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas di perairan pelabuan baik pada saat pasang, badai maupun peristiwa alam lainya di laut.
· Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (Refleksi), sebagian diteruskan (Transmisi) dan sebagian dihancurkan (Dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya.
· Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan).
· Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.

Bentuk/tipe pemecah gelombang berdasarkan tipe bangunannya dapat dibedakan menjadi tiga:
1. Breakwater Sisi Miring
2. Breakwater Sisi Tegak
3. Breakwater Gabungan

BREAKWATER SISI MIRING

Pada umumnya pemecah gelombang sisi miring dibuat dari tumpukan batuan alam yang dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar ataupun beton dengan bentuk tertentu. Pemecah gelombang ini lebih cocok digunakan pada kondisi tanah yang lunak dan tidak terlalu dalam.

Breakwater sisi miring bersifat fleksibel karena jika serangan gelombang kerusakan yang terjadi tidak secara tiba-tiba, meskipun beberapa butiran longsor. Biasanya butir batu pemecah gelombang sisi miring disusun dalam beberapa lapis, dengan lapis terluar terdiri dari batu dengan ukuran besar dan semakin ke dalam ukurannya semakin kecil. Bentuk butiran akan berpengaru terhadap kaitan antara butir batu yang ditumpuk. Butir batu dengan sisi tajam akan mengait satu sama lain dengan lebih baik seingga stabil.

Butir batu pelindung ada beberapa macam, ada yang berupa batu alam dengan berat mencapai beberapa ton, batu buatan dari beton yang berbentuk kubus atau bentuk lainya.
Butir pelindung buatan dari beton bisa berupa:
· Tetrapod
· Cube
· Tribar
· Quadripod
· Accropod
· Core-loc
· Dolos

BREAKWATER SISI TEGAK
Breakwater tipe ini biasanya ditempatkan di laut dengan kedalaman lebih dalam dangan tanah dasar keras. Karena dinding breakwater tegak, maka akan terjadi gelombang diam atau klapotis yaitu superposisi antara gelombang datang dan gelombang pantul.
 
Tinggi gelombang klapotis adalah 2 kali tinggi gelombang datang. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Tinggi pemecah gelombang dia atas muka air pasang tertinggi tidak boleh kurang dari 1 1/3 -1 ½ kali tinggi gelombang datang.
2. Kedalaman di bawah muka air terendah ke dasar bangunan tidak kurang dari 1 ¼ -1 ½ kali atau lebih baik 2 kali tinggi gelombang datang.
3. Lebar pemecah gelombang minimal ¾ tingginya.
4. Kedalaman maksimum perairan 15-20 m.
5. Untuk kedalaman lebih dari 20 m, breakwater sisi tegak dibangun di atas breakwater sisi miring (breakwater campuran).

Konstruksi Breakwater Tegak dapat berupa:
1. Blok beton
Dibuat dari blok-blok beton massa yang disusun secara vertikal. Masing-masing blok dikunci dengan beton bertulang yang dicor di tempat setelah blok-blok tersebut disusun. Puncak pemecah gelombang dibuat diding beton yang dicor ditempat .Fondasi terbuat dari tumpukan batu yang diberi lapis pelindung dari blok beton.
2. Kaison (caisson)
Pemecah gelombang ini dibuat di daratan dan kemudian dibawah ke lokasi yang telah ditentukan dengan ditarik oleh kapal. Pengangkutan ke lokasi dilakukan pada waktu air tenang. Setelah sampai ke lokasi kaison tersebut ditenggelamkan ke dasar laut dengan mengisikan air ke dalamnya dan kemudian diisi dengan pasir. Bagian atasnya kemudian dibuat lantai dan dinding beton. Kaison dibuat seperti kotak dengan sisi bawah tertutup dan dengan dinding-dinding diafragma yang membagi kotak.
3. Sel papan pancang (sheet pile cells)
Pemecah gelombang ini terdiri dari turap beton dan tiang beton yang dipancang melalui tanah lunak sampai mencapai tanah keras. Bagian atas dari turap dan tiang tersebut dibuat blok beton .Pemecah gelombang ini dibuat apabila dasar laut terdiri dari tanah lunak yang sangat tebal ,sehingga penggantian tanah lunak dengan pasir menjadi mahal.

BREAKWATER GABUNGAN
Pada pemecah gelombang gabungan konstruksi dikombinasikan antara pemecah gelombang sisi Tegak yang dibuat di atas pemecah gelombang sisi miring. Breakwater campuran dibuat apabila kedalaman air sangat besar dan tanah dasar tidak mampu menahan beban dari pemecah gelombang sisi tegak. Pada waktu air surut bangunan berfungsi sebagai pemecah gelombang sisi miring, sedang pada waktu air pasang berfungsi sebagai pemecah gelombang sisi tegak.

Adapun pertimbangan lebih lanjut mengenai perbandingan sisi tegak dengan tumpukan batunya.
Pada dasarnya ada tiga macam yaitu :
· Tumpukan batu dibuat sampai setinggi air yang tertinggi, sedangkan bangunan sisi tegak hanya sebagai penutup bagian atas.
· Tumpukan batu setinggi air terendah sedang bangunan sisi tegak harus menahan air tertingg.
· Tumpukan batu hanya merupakan tambahan pondasi dari bangunan sisi tegak.

Berdasarkan sistem semburan breakwater dibedakan menjadi:
· Semburan Air
· Semburan Udara

Pada pemecah gelombang tipe ini menggunakan pancaran air dan udara dalam menghancurkan gelombang laut yang datang. Kedua sistem ini menggunakan supplay udara dan air untuk dipancarkan ke permukaan laut yang berfungsi sebagai penghancur gelombang yang datang.

FAKTOR-FAKTOR PERENCANAAN BREAKWATER
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan Breakwater:
1. Ukuran dan layout pelabuhan.
2. Bahan breakwater
3. Kedalaman perairan
4. Kondisi tanah dasar laut
5. Besar dan arah gelombang
6. Pasang surut.

Oleh : Ir. James Thoengsal

Read more...

Macam Alat Klimatologi


Klimatologi (berasal dari bahasa Yunani Kuno κλίμα, klima, "tempat, wilayah, zona"; dan -λογία, -logia "ilmu") adalah studi mengenai iklim, secara ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca yang dirata-ratakan selama periode waktu yang panjang. -wikipedia

Alat Klimatologi adalah alat untuk menentukan iklim, keadaan cuaca pada periode tertentu di suatu daerah. Berikut macam-macam alat Klimatologi :

1. Alat Pengukur Kecepatan Angin
2. Alat Radiator Matahari
3. Alat Pengukur Suhu
4. Alat Pengukur Curah Hujan
5. Alat Pengukur Penguapan (evarporasi)
6. Alat Pengukur Kelembapan

1.Alat Pengukur Kecepatan Angin (Anemometer)
Prinsipnya pada saat alat tertiup oleh angin, maka mangkok atau baling-baling Anemometer akan bergerak sesuai dengan arah angin. Kecepatan baling-baling atau mangkok tersebut tentu akan semakin cepat jika kecepatan angin semakin besar dan melambat jika kecepatan angin menurun. Kecepatan angin tersebut dapat diketahui dari jumlah putaran baling-baling setiap detik

2. Alat Radiator Matahari
dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias.
Alat ukur radiasi umumnya dua tipe:
1) pengukur jumlah energi radiasi (Cal/cm2/waktu)
2) pengukur lamanya penyinaran surya (jam).

3. Alat Pengukur Suhu (thermometer)
Setiap benda yang perubahan bentuknya sebagai fungsi dari suhu dapat menggnakan alat thermometer. Perubahan bentuk ini akibat pemuaian thermal. Pada umumnya yang dipakai dalam instrumen klimatologi adalah air raksa dalam tabung kapiler gelas.
Terdapat 4 jenis thermometer :
- Thermometer Maksimum
- Thermometer Minimum
- Thermometer Biasa
- Thermometer Tanah

4. Alat Pengukur Curah Hujan
Penakar hujan yang baku digunakan di Indonesia adalah tipe observatorium.  Jumlah air hujan yang tertampung diukur dengan gelas ukur yang telah dikonversi dalam satuan tinggi atau gelas ukur yang kemudian dibagi sepuluh karena luas penampangnya adalah 100 cm sehingga dihasilkan satuan mm. Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari.

Penakar Hujan Otomatis Jenis Hellman :
Alat ini merupakan penakar hujan otomatis dengan tipe siphon. Bila air hujan terukur setinggi 10 mm, siphon bekerja mengeluarkan air dari tabung penampungan dengan cepat, kemudian siap mengukur lagi dan kemudian seterusnya.

5. Alat Pengukur Penguapan (evarporasi)
Pengukuran air yang hilang melalui penguapan (evaporasi) perlu diukur untuk mengetahui keadaan kesetimbangan air antara yang didapat melalui curah hujan dan air yang hilang melalui evaporasi. Alat pengukur evaporasi yang paling banyak digunakan sekarang adalah Panci kelas A. Evaporasi yang diukur dengan panci ini dipengaruhi oleh radiasi surya yang datang, kelembapan udara, suhu udara dan besarnya angin pada tempat pengukuran. Ada dua macam peralatan pengukur tinggi muka air dalam panci. Pertama alat ukur micrometer pancing dan yang kedua alat ukur ujung paku yang dipasang tetap (fixed point).

Alat perlengkapannya adalah tabung peredam, termometer maksimum-minimum permukaan air yang tertampung, termometer maksimum-minimum di permukaan panci dan anemometer cup counter setinggi 30 cm di atas tanah. Sekeliling panci harus ditumbuhi rumput pendek. Permukaan tanah yang terbuka atau gundul menyebabkan evaporasi yang terukur tinggi (efek oase). Pasanglah alat pada tempat yang terbuka tidak terhalang oleh benda-benda lain dan berada di tengah-tengah lapang rumput dari stasiun klimatologi.
 
6. Alat Pengukur Kelembapan
Ada beberapa tipe dan prinsip kerja alat pengukur kelembapan udara. Pada umumnya alat yang digunakan adalah psikrometer. Alat ini terdiri dari dua termometer yang disebut termometer bola basah dan termometer bola kering. Kelembapan udara sebanding dengan selisih kedua termometer yang dapat dicari melalui tabel atau rumus. Alat pengukur kelembapan lain adalah sensor rambut. Prinsipnya bila udara lembab rambut bertambah panjang dan udara kering rambut menyusut. Perubahan panjang ini secara mekanis dapat ditransfer ke jarum penunjuk pada skala antara 0 sampai 100 %. Alat pengukur kelembapan udara tipe ini disebut higrometer.

Termohigrograf
Menggunakan prinsip dengan sensor rambut untuk mengukur kelembapan udara dan menggunakan bimetal untuk sensor suhu udara. Kedua sensor dihubungkan secara mekanis ke jarum penunjuk yang merupakan pena penulis di atas kertas pias yang berputar menurut waktu. Alat dapat mencatat suhu dan kelembapan setiap waktu secara otomatis pada pias. Melalui suatu koreksi dengan psikrometer kelembapan udara pada saat tertentu.





Sipil, Teknik Sipil , Civil Engineer , Civil Engineering
Pembangunan , Kuliah Sipil , Pelajaran Teknik Sipil , Vancivil -
Read more...

Alat Pengukur Kecepatan Angin (anemometer)


Angin merupakan udara yang bergerak ke seluruh penjuru karena adanya perbedaan tekanan udara di suatu tempat dengan tempat lain. Dengan adanya pergerakan udara di atmosfer ini maka terjadi distribusi partikel di udara, baik partikel kering (asap, debu, dll) maupun partikel basah seperti uap air. Pengukuran angin permukaan merupakan pengukuran arah dan kecepatan angin yang terjadi dipermukaan bumi dengan ketinggian antara 0.5 sampai 10 meter.

Anemometer digunakan untuk mengukur kecepatan angin dan digunakan untuk mengukur arah, alat ini biasanya sering digunakan oleh balai cuaca. Anemometer berasal dari kata Yunani anemos yang berarti angin. muncul pada tahun 1450 oleh seseorang berkewarganegaraan Italia Leon Battista Alberti.

Jenis anemometer menurut kecepatan terdiri dari :
•Anemometer piala
•Anemometer kincir angin
•Anemometer laser Doppler
•Anemometer sonik
•Anemometer bola pingpong
•Anemometer hot-wire
Jenis anemometer mnurut tekanan terdiri dari :
•Anemometer piring
•Anemometer tabung

ada 3 tipe Anemometer :

a. Anemometer dengan tiga atau empat mangkok
Terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari yang berpusat pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros vertikal. Seluruh mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin.

b. Anemometer propeler
Anemometer ini hampir sana dengan anemometer di atas, bedanya hanya pada mangkok yang terpasang pada poros horizontal.

c. Anemometer tabung bertekanan.
Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis dan tekanan kecepatan Sehubungan dengan adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai ketinggian yang berbeda, maka tinggi pemasangan anemometer ini biasanya disesuaikan dengan tujuan atau kegunaannya. Dilapangan terbang pemasangan umumnya setinggi 10 m. Dipasang didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat.

Prinsip kerja Anemometer

Prinsipnya pada saat alat tertiup oleh angin, maka mangkok atau baling-baling akan bergerak sesuai dengan arah angin. Kecepatan baling-baling atau mangkok tersebut tentu akan semakin cepat jika kecepatan angin semakin besar dan melambat jika kecepatan angin menurun. Kecepatan angin tersebut dapat diketahui dari jumlah putaran baling-baling setiap detik. Karena dampak dari pengukuran kecepatan angin ini sangatlah besar, maka setiap pengukurannya harus dijamin keakuratannya. Lamanya pengamatan maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan kepentingannya. Untuk kepentingan agroklimatologi umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah angin selama periode 24 jam (nilai harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai mingguan, bulanan dan tahunannya.




Sipil, Teknik Sipil , Civil Engineer , Civil Engineering
Pembangunan , Kuliah Sipil , Pelajaran Teknik Sipil , Vancivil -
Read more...

 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018