WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

Showing posts with label Struktur. Show all posts
Showing posts with label Struktur. Show all posts

Teknik Sipil

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik antara lain mempelajari tata cara merancang, membangun, dan merenovasi bangunan dan infrastruktur masyarakat. Bidang keilmuan teknik sipil sangat luas, yakni meliputi bidang keilmuan matematika, fisika, biologi, kimia, geologi, kehutanan atau bahkan ilmu komputer yang mempunyai peranan masing-masing. Cabang keilmuan teknik sipil berkembang seiring dengan perkembangan manusia dan pergerakannya. Dunia teknik sipil sangat erat kaitannya dengan ilmu rekayasa bahkan ada istilah untuk menggambarkan cabang keilmuan ini yakni teknik sipil mampu merubah hutan menjadi kota besar.

Gambar: Ilustrasi Bidang Dalam Teknik Sipil


Didalam portal Tekniksipil.net akan berisi tentang beberapa Bidang dalam teknik sipil yaitu

Bidang Geoteknik :

  • Disain Pondasi Dalam
  • Disain Pondasi I
  • Disain Pondasi II
  • Mekanika Batuan
  • Mekanika Tanah I
  • Mekanika Tanah II
  • Pengantar Dinamika Tanah
  • Rancangan Geoteknik I
  • Rancangan Geoteknik II
  • Geologi Teknik 

Bidang Transportasi

  • Geometrik Jalan Raya
  • Keselamatan Transportasi & Lingkungan
  • Logistik dan Angkutan Barang
  • Perancangan Geometrik Jalan Raya
  • Perancangan Konstruksi Jalan Raya
  • Perenc & Pemodelan Transportasi
  • Perkerasan Jalan
  • Praktikum Perkerasan Jalan
  • Rekayasa Jalan Rel
  • Rekayasa Lalu Lintas I
  • Rekayasa Lalu Lintas II
  • Rekayasa Lapangan Terbang
  • Rekayasa Terminal
  • Sistem Angkutan Umum
  • Sistem Transportasi 

Bidang Struktur

  • Analisa Struktur I
  • Analisa Struktur II
  • Struktur Baja I
  • Teori Elastisitas dan Plastisitas

Bidang Manajemen Rekayasa Konstruksi

  • Manajemen Peralatan Konstruksi
  • Metode Pelaksanaan Konstruksi
  • Perancangan RAB 

Bidang Hidrologi Teknik

  • Bangunan Tenaga Air
  • Drainase Perkotaan
  • Hidrologi Terapan
  • Manajemen Air
  • Rekayasa Sistem Air Bersih
  • Transportasi Sedimen
Read more...

Cara Mudah Menggambar Elevasi Bangunan dengan AutoCAD



Berikut ini adalah cara yang mudah dalam menggambar elevasi dengan aplikasi AutoCAD. Video berikut ini akan sangat mudah dimengerti oleh pemula AutoCAD sekalipun.
Selamat mempelajari.



Read more...

5 Aplikasi Terbaik untuk Desain 3D (ada yang Gratis)




1. BLENDER
Blender adalah produk perangkat lunak grafis komputer 3D gratis dan open-source profesional yang digunakan untuk membuat film animasi, efek visual, seni, model tercetak 3D, aplikasi 3D interaktif, dan permainan video. Fitur Blender termasuk pemodelan 3D, pembukaan UV, texturing, pengeditan grafik raster, simulasi rigging dan skinning, cairan dan asap, simulasi partikel, simulasi tubuh lunak, mematung, menjiwai, mencocokkan gerakan, pelacakan kamera, rendering, pengeditan video dan pengomposisian. Ini lebih lanjut fitur mesin permainan terintegrasi.


2. SWEET HOME 3D
Sweet Home 3D adalah aplikasi perangkat lunak desain interior gratis yang membantu Anda menggambar rencana rumah anda, mengatur perabotan di atasnya dan mengunjungi hasilnya dalam 3D. Anda dapat mengunduh Sweet Home 3D untuk menginstalnya di komputer Anda dan / atau menggunakannya secara online di browser anda. Sweet Home 3D adalah satu-satunya perangkat lunak desain interior open source. Ini diunduh 10.000 kali sehari dan digunakan oleh para amatir maupun profesional.


3. BRL-CAD
BRL-CAD adalah sistem desain berbantuan komputer (CAD) solid modeling yang solid dan konstruktif. Ini termasuk editor geometri interaktif, dukungan pelacakan sinar untuk rendering grafis dan analisis geometrik, jaringan komputer didistribusikan dukungan framebuffer, scripting, pengolahan gambar dan alat pemrosesan sinyal. Seluruh paket didistribusikan dalam kode sumber dan bentuk biner.

Meskipun BRL-CAD dapat digunakan untuk berbagai aplikasi teknik dan grafik, tujuan utama paket ini terus menjadi dukungan analisis balistik dan elektromagnetik. Sesuai dengan filosofi Unix mengembangkan alat independen untuk melakukan tugas tunggal, spesifik dan kemudian menghubungkan alat bersama-sama dalam paket, BRL-CAD pada dasarnya adalah kumpulan pustaka, alat, dan utilitas yang bekerja sama untuk membuat, mentransmtrasikan, dan menginterogasi geometri dan memanipulasi file dan data. Berbeda dengan banyak aplikasi pemodelan 3D lainnya, BRL-CAD menggunakan CSG daripada representasi batas. Ini berarti BRL-CAD dapat "mempelajari fenomena fisik seperti penetrasi balistik dan termal, radiasi, neutron, dan jenis transportasi lainnya"

Perpustakaan BRL-CAD dirancang terutama untuk pemodel geometrik yang juga ingin mengotak-atik perangkat lunak dan merancang alat khusus. Setiap perpustakaan dirancang untuk tujuan tertentu: membuat, mengedit, dan geometri raytracing, dan penanganan gambar. Sisi aplikasi BRL-CAD juga menawarkan sejumlah alat dan utilitas yang terutama berkaitan dengan konversi geometrik, interogasi, konversi format gambar, dan manipulasi gambar berorientasi baris perintah.

4. FREE-CAD
FreeCAD adalah gratis dan open-source (di bawah LGPLv2 + lisensi) serba guna 3D CAD modeler tujuan umum. FreeCAD ditujukan langsung pada teknik mesin dan desain produk tetapi juga cocok dalam berbagai kegunaan yang lebih luas di sekitar teknik, seperti arsitektur atau spesialisasi rekayasa lainnya. FreeCAD saat ini sedang dalam tahap pengembangan beta.

5. SKETCHUP
SketchUp (sebelumnya Google Sketchup) adalah program komputer pemodelan 3D untuk berbagai aplikasi menggambar seperti arsitektur, desain interior, teknik sipil dan mekanik, film, dan desain video game-dan tersedia dalam versi freeware, SketchUp Make, dan versi berbayar dengan fungsi tambahan, SketchUp Pro.

SketchUp saat ini dimiliki oleh Trimble Navigation, sebuah pemetaan, survei, dan peralatan navigasi perusahaan. Penulis program menggambarkannya sebagai mudah digunakan. Ada perpustakaan sumber terbuka secara online dari rakitan model gratis (misalnya jendela, pintu, mobil), Gudang Gambar 3D , di mana pengguna dapat menyumbangkan model. Program ini mencakup fungsi tata letak gambar, memungkinkan perenderan permukaan dalam "gaya" variabel, mendukung program "plug-in" pihak ketiga yang dihosting di situs yang disebut Gudang Ekstensi untuk menyediakan kemampuan lain (misalnya, dekat rendering foto-realistis), dan memungkinkan penempatan modelnya di Google Earth.

Read more...

Cerita Analisa Pushover



Sekilas tentang analisa puhover atau lebih dikenal analisa beban dorong. Apa itu analisa puhover? Dilihat dari namanya banyak kalangan teknik sipil mendengarnya serasa “sangar” di telinga, saya pun mendengar istilah ini 3 tahun setelah lulus sarjana atau mungkin dulu saya tidak memperhatikan saat dosen mengajar tentang analisa ini. Pushover analysis memang kurang popular (atau mungkin saya yang kurang gaul) di dunia kerja apalagi bagi insinyur yang bekerja di oil and gas yang lebih banyak menggunakan analisis linear dan konservatif.


Analisa pushover adalah analisa static nonlinear untuk mengetahui perilaku keruntuhan suatu bangunan atau struktur. Analisa dilakukan dengan memberikan suatu pola beban lateral static pada struktur, yang kemudian secara bertahap ditingkatkan dengan factor pengali sampai satu target perpindahan tercapai. Sudah jelas dengan pengertian diatas? Kalau belum gampangnya begini, suatu bangunan diberi gaya horizontal pada atapnya. Kemudian bebannya ditingkatkan tahap demi tahap sampai bangunan itu runtuh atau sesuai target perpindahan yang ditentukan. Untuk lebih jelasnya bisa ditengok gambar dibawah ini.


Analisa pushover ini menghasilkan kurva pushover/kapasitas yang menggambarkan hubungan antara gaya geser (V) dan perpindahan pada atap (D). kalau kita lihat kurva pushover, perilaku struktur masih linear sampai batas elastic kemudian karena kekakuan struktur berkurang, kurva bergerak landau kemudian lebih landau lagi sampai runtuh. Secara keseluruhan kurva tidak berbentuk garis lurus, itulah kenapa disebut analisa nonlinear. Lalu, untuk apa analisa ini? Seperti dijelaskan di awal, yaitu untuk mengetahui perilaku keruntuhan structur. Dari kurva pushover dapat diperkirakan gaya maksimum dan deformasi yang terjadi pada struktur. Dalam praktiknya analisa pushover ini biasanya digunakan untuk investigasi bangunan terhadap gempa yang terjadi. Kinerja suatu bangunan dapat dilihat dari target perpindahan yang terjadi. Kalau kita lihat kurva pushover di atas terdapat tulisan IO, LS, dan CP. Apa itu? Itulah kinerja bangunan di masing-masing kriteria berdasarkan NEHRP dan Vision 2000.

Bagaimana cara menentukan kinerja bangunan? Gampang, berdasarkan target perpindahannya, apabila target perpindahannya terletak dalam range IO berarti bisa dikatakan bangunan dalam kriteria IO, begitulah seterusnya. Kemudian apa itu target perpindahan? Bagaimana menentukannya? Ini yang sulit, basically ada dua metode yang terkenal yakni metode koefisien perpindahan (FEMA 273/274) dan metode spectrum kapasitas (ATC 40). Keduanya sulit untuk dijelaskan. Gambar dibawah ini menunjukkan betapa sulitnya untuk menentukan target perpindahan.

Tapi tenang dulu, kita hidup di jaman modern dimana dollar sudah lebih dari 10ribu, semua metode diatas sudah tersedia built in di SAP2000, jadi tinggal pilih metodenya kemudian bisa dibaca hasilnya. Ingat! harga satu kambing dari dulu sampai sekarang tetap 4gram emas, untuk itu sebelum menggunakan SAP2000 hendaknya menguasai konsep teori yang ada di peraturan (FEMA 273/274 dan ATC 40).

Postingan ini adalah re-blog dari : https://enjiner.wordpress.com/2013/09/20/analisa-pushover/

Read more...

Mengapa uji Kuat Tekan Beton Dilakukan pada Umur 28 Hari? Sangat Penting untuk Tahu Alasannya



Gunakanlah tabel di bawah untuk mengetahui peningkatan kekuatan tekan beton setelah pada umur tertentu dan hubungannya dengan penggolongan pemakaian beton.

Perhatikan tabel, kalian akan mendapatkan bahwa peningkatan kekuatan beton sebesar 16% pada umur 1 hari, 40% pada umur 3 hari, 65% pada umur 7 hari, 90% pada umur 14 hari dan 99% kekuatan pada umur 28 hari.

Selanjutnya, kekuatan beton akan meningkat secara cepat pada 2 minggu pertama setelah pencetakan (90% hanya dalam umur 14 hari). Pada umur 28 hari, kekuatan beton akan mencapai 99% dan terus meningkat kekuatannya selama masa penggunaan.

Namun, peningkatan kekuatan di masa yang akan datang tidak secepat dan sebanyak peningkatan pada umur 28 hari pertama.

Karena kekuatan beton 99% pada umur 28 hari, hasil ini sangat mendekati kekuatan akhir yang mana dapat dicapai sebenarnya dalam waktu 1 atau 2 tahun kemudian. Jadi, para insinyur menyakini bahwa pengujian kuat tekan beton dapat dilakukan hanya dalam umur 28 hari dan menggunakan angka pada tabel di bawah untuk keperluan berbagai perencanaan atau perhitungan desain lainnya.

Read more...

Komponen pada Struktur Jalan yang Harus Dipahami supaya Tidak Bingung Jika Terjun Dilapangan


Tipikal komponen dari sistem lapisan jalan
Beberapa elemen akan membentuk jalan. Setiap lapisan pada jalan mewakili satu elemen pada sistem lapisan jalan. Semua elemen-elemen ini bekerja sama untuk mendukung terbentuknya kualitas layanan lapisan jalan yang baik.

Berikut dibawah ini akan dijelaskan komponen-komponen apa saja yang terdapat pada struktur jalan secara umum yang ada dan biasa dilaksanakan di lapangan.

Sub Grade
Lapisan atas dari tanah di atas pondasi biasanya disebut dengan sub grade. Tebal lapisan sub grade ditentukan dengan mengurangi total ketebalan dari lapisan jalan dari lapisan atas paling atas jalan. Kekuatan dan ketahanan dari jalan sangat bergantung pada lapisan ini oleh karena itu lapisan ini menjadi begitu penting.

Sub Base
Ketika kapasitas layan tanah buruk dan intensitas lalu lintas tinggi maka sebuah lapisan tambahan ditambahkan antara lapisan tanah dan lapisan sub grade. Lapisan tambahan ini disebut lapisan sub grade.

Base
Fondasi dari struktur jalan disebut base. Ketebalan lapisan ini seharusnya lebih dari 30 cm atau menyesuaikan dengan desain dan kebutuhan. Bagian bawah dari lapisan ini menerima dampak dari lalu lintas melalui lapisan kasar yang ada dan mentransfernya ke lapisan sub base dan sub grade.

Wearing coarse
Lapisan perkerasan dari jalan disebut wearing coarse atau lapisan permukaan jalan. Lapisan ini haruslah stabil, tahan lama dan kedap air. Lapisan wearing coarse munkin akan dilapisi sebanyak 1 atau 2 kali tergantung total ketebalan desain dan masing-masing lapisan tidak kurang dari 10 cm. ketebalan dari lapisan permukaan jalan tergantung dari tipe lalu lintas di atasnya, intensitas lalu lintas dan jenis material yang digunakan.

Read more...

Rumus-rumus Teknik yang Paling Sering Dipakai dalam Dunia Konstruksi


Dunia konstruksi dan Teknik membutuhkan banyak hitungan dan pengetahun bangun ruang (rumus yang sering dipakai di dalamnya). Setiap bangun ruang mempunyai bentuk, volume, dimensi yang membutuhkan hitungan untuk merencakan dan membangun pada akhirnya.

Berikut di bawah ini beberapa rumus yang sering dipakai dan mungkin akan berguna dalam dunia konstruksi. Jika teman-teman semua mempunyai pengetahuan terkait, silahkan berbagi di kolom komentar, dengan senang hati jika berkenan membantu. Semoga bermanfaat dan selalu semangat berbagi.









Read more...

Cara Mudah dan Cepat Edit Grid Data pada SAP2000

Bagi teman-teman semua yang sudah akrab dengan aplikasi SAP2000, tentu mengetahui juga tentang tahapan dalam pengoperasian SAP2000. Salah satu tahapan awal biasanya adalah meng-edit grid data. Edit grid data yang dimaksud adalah garis-garis yang muncul pada saat penggambaran pemodelan struktur di SAP2000 menyesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan oleh arsitek atau insinyur sipil.
Berikut dibawah ini akan dijelaskan cara mudah dan cepat untuk edit grid data versi penulis. Jadi, untuk teman-teman semua yang membaca blog ini yang punya cara-cara lainnya, bisa berkomentar di bawah.

1. Mengukur jarak antar struktur di AUTOCAD


2. Meng-copy template edit grid data dari SAP2000 ke Ms. Excel


3. Memasukkan data jarak dari AUTOCAD ke Ms.Excel


4. Copy template edit grid data ke SAP2000

Cara ini akan sangat efektif jika teman-teman semua sedang dalam pengerjaan sebuah penelitian yang membandingkan Gedung yang sama dengan analisis yang berbeda atau sangat tepat jika tidak ingin ribet melihat AUTOCAD – SAP2000 dengan sibuk gonta-ganti tab antar kedua aplikasi. Dengan cara ini kita cukup copy template edit grid data dari Ms. Excel ke SAP2000.

Read more...

Alat Berat pada Berbagai Jenis Proyek Konstruksi (Proyek Gedung, Jalan, Jembatan, dan Dam)

Pada setiap proyek terdapat keunikan dimana tidak semua alat berat perlu digunakan dalam proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan, dam, irigasi, dan sebagainya.



1. Proyek Gedung
Alat berat yang umum digunakan di dalam proyek gedung adalah alat pemancang tiag fondasi (pile drivig), alat penggali (backhoe) yang digunakan untuk penggalian basement, crane untuk pemindahan vertical, truck untuk pemindahan horizontal, concrete mixer, dan lain-lain. Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck sebagai pengankut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar basement.

2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck, dozer, grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudiian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan  menggunakan asphalt finisher. Sedangkan untuk perkerasan kaku beton diolah dengan menggunakan concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan truck mixer.

3. Proyek Jembatan
Alat berat yang digunkaan untuk proyek jembatan antara lain adalah alat pemancang tiang fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat,   dan lain-lain.

4. Proyek Dam

Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader, bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umum digunakan untuk proyek dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer digunakan untuk pembuatan dinding penahan tanah.
Read more...

2 Pengklasifikasian Alat Berat (Fungsional dan Operasional) untuk Pekerjaan Konstruksi yang lebih Cepat dan Mudah

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.


1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

Klasifikasi fungsional alat berat merupakan pembagian alat berat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat berat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan tersebut masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan lahan agar rata, selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan excavator. Beberapa alat berat yang digunakan menggali tanah dan batuan. Alat-alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

c. Alat Pengangkut Material
Pengangkutan material lepas dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat berat yang digunakan berupa belt, truck, dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya. Selain alat berat tersebut, crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian mmindahkannya secara horizontal, namun pada jarak jangkau yang relative kecil.

d. Alat Pemindah Material
Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah alat berat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat kea lat berat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindah material.

e. Alat Pemadat
Apabila suatu lahan dilakukan penimbunan, pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik itu jalan tanah maupun jalan dengan perkerasan lentur ataupun perkerasan kaku. Alat berat yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

f. Alat Pemroses Material
Alat ini digunakan untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasilk dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat berat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya adalah untuk menempatkan material pada tempat yang ditentukan. Di tempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Alat berat yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

2. Klasifikasi Operasional Alat Berat

Alat perat, pada pengoperasiannya dapat dipindahan dari satu tempat ke tempat lain dan ada juga yang tidak dapat digerakkan atau statis. Dengan demkian klasifikasi alat berat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi sebagai berikut:

a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak tersebut adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

b. Alat Statis
Alat berat yang terrmasuk di dalam klasifikasi ini adalah tower crane, batching plant baik untuk beton maupun untuk aspal, serta crusher plant.
Read more...

9 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat, Bahaya! Jangan sampai Salah Pilih

Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana jenis, jumlah, kapasitas alat berat merupakan factor penentu. Tidak semua jenis alat berat dapat digunakan untuk setiap proyek konstruksi, oleh sebab itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana.

Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa factor yang harus diperhatikan sehingga kesalahan di dalam pemilihan alat dapat dihindarkan. Factor-faktor tersebut antara adalah sebagai berikut:


1. Fungsi yang harus dilaksanakan
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya seperti menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain. Dengan demikian, pemilihan alat berat harus benar-benar memperhatikan jenis pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.

2. Kapasitas alat berat
Pemilihan alat  berat didasarkan oada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Cara operasi
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertical) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.

4. Pembatasan dari metode yang digunakan
Pembatasan yang memperngaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalulintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai data membuat pemilihan alat dapat berubah.

5. Ekonomi
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan factor penting di dalam pemilihan alat berat.

6. Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan sebagainya.

7. Lokasi proyek
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang penting diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat berbeda dengan sebaliknya.

8. Jenis dan daya dukung tanah
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.

9. Kondisi lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang relative baik merupakan factor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.
Read more...

Macam-Macam Alat Berat yang Sangat Membantu dalam Pekerjaan Proyek Konstruksi

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.




A. Pengklasifikasian Alat Berat

1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Klasifikasi fungsional alat berat merupakan pembagian alat berat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat berat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan tersebut masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan lahan agar rata, selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
 
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan excavator. Beberapa alat berat yang digunakan menggali tanah dan batuan. Alat-alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

c. Alat Pengangkut Material
Pengangkutan material lepas dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat berat yang digunakan berupa belt, truck, dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya. Selain alat berat tersebut, crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian mmindahkannya secara horizontal, namun pada jarak jangkau yang relative kecil.

d. Alat Pemindah Material
Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah alat berat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat kea lat berat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindah material.

e. Alat Pemadat
Apabila suatu lahan dilakukan penimbunan, pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik itu jalan tanah maupun jalan dengan perkerasan lentur ataupun perkerasan kaku. Alat berat yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

f. Alat Pemroses Material
Alat ini digunakan untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasilk dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat berat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya adalah untuk menempatkan material pada tempat yang ditentukan. Di tempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Alat berat yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

2. Klasifikasi Operasional Alat Berat
Alat perat, pada pengoperasiannya dapat dipindahan dari satu tempat ke tempat lain dan ada juga yang tidak dapat digerakkan atau statis. Dengan demkian klasifikasi alat berat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi sebagai berikut:

a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak tersebut adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

b. Alat Statis
Alat berat yang terrmasuk di dalam klasifikasi ini adalah tower crane, batching plant baik untuk beton maupun untuk aspal, serta crusher plant.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat

Pemilihan alat berat dilakukan padatahap perencanaan, dimana jenis, jumlah, kapasitas alat berat merupakan factor penentu. Tidak semua jenis alat berat dapat digunakan untuk setiap proyek konstruksi, oleh sebab itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana.

Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa factor yang harus diperhatikan sehingga kesalahan di dalam pemilihan alat dapat dihindarkan. Factor-faktor tersebut antara adalah sebagai berikut:

1. Fungsi yang harus dilaksanakan
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya seperti menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain. Dengan demikian, pemilihan alat berat harus benar-benar memperhatikan jenis pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.

2. Kapasitas alat berat
Pemilihan alat  berat didasarkan oada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Cara operasi
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertical) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.

4. Pembatasan dari metode yang digunakan
Pembatasan yang memperngaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalulintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai data membuat pemilihan alat dapat berubah.

5. Ekonomi
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan factor penting di dalam pemilihan alat berat.

6. Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan sebagainya.

7. Lokasi proyek
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang penting diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat berbeda dengan sebaliknya.

8. Jenis dan daya dukung tanah
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.

9. Kondisi lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang relative baik merupakan factor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

C. Alat Berat pada Berbagai Jenis Proyek Konstruksi

Pada setiap proyek terdapat keunikan dimana tidak semua alat berat perlu digunakan dalam proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan, dam, irigasi, dan sebagainya.

1. Proyek Gedung
Alat berat yang umum digunakan di dalam proyek gedung adalah alat pemancang tiag fondasi (pile drivig), alat penggali (backhoe) yang digunakan untuk penggalian basement, crane untuk pemindahan vertical, truck untuk pemindahan horizontal, concrete mixer, dan lain-lain. Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck sebagai pengankut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar basement.

2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck, dozer, grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudiian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan  menggunakan asphalt finisher. Sedangkan untuk perkerasan kaku beton diolah dengan menggunakan concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan truck mixer.

3. Proyek Jembatan
Alat berat yang digunkaan untuk proyek jembatan antara lain adalah alat pemancang tiang fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat,   dan lain-lain.

4. Proyek Dam

Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader, bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umum digunakan untuk proyek dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer digunakan untuk pembuatan dinding penahan tanah.
Read more...

Apa Saja Peralatan yang Digunakan dalam Proyek Konstruksi? Jangan Sampai Anda tidak Paham

Ada beberapa peralatan yang biasa digunakan dalam industry konstruksi baik dalam skala besar maupun kecil. Berbagai jenis peralatan itu dapat digunakan konstruksi bangunan atau struktur, konstruksi jalan, pekerjaan pelabuhan atau bawah air, ataupun pekerjaan konstruksi infrastruktur energi dll dsb. Ada berbagai macam peralatan yang beroperasi pada proyek konstruksi, dalam lingkup skala besar atau kecil seperti penggalian, pemindahan bahan bangunan, pemadatan, penimbunan, pengeboran dll dsb.


Peralatan konstruksi dapat dikategorikan menjadi 5 bagian berdasarkan tujuan dan penggunaannya. Berikut ini adalah penjelasannya:
  1.  Peralatan pemindaian tanah
  2.  Kendaraan konstruksi
  3.  Perlatan penanganan material
  4.  Peralatan konstruksi
  5.  Peralatan terowongan


Peralatan pemindaian tanah
  1. Excavators
  2. Graders
  3. Loaders
  4. Skid loader
  5. Crawler loaders
  6. Backhoe
  7. Bulldozers
  8. Trenchers
  9. Scrapers
  10. Wheeled loading shovels

Kendaraan konstruksi
  1. Tippers
  2. Dumbers
  3. Trailers
  4. Tankers

Peralatan penanganan material
  1. Crane
  2. Conveyors
  3. Hoists
  4. Fork Lifts

Peralatan konstruksi
  1. Concrete Mixture
  2. Compactors
  3. Pavers
  4. Road Rollers

Peralatan Terowongan
  1. Road Headers
  2. Tunnel Boring Machines (TBM)
Read more...

 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018