WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

Showing posts with label Pancang. Show all posts
Showing posts with label Pancang. Show all posts

Pengertian, Ukuran, dan Spesifikasi Tiang Pancang

Tiang pancang adalah suatu pondasi yang memanfaatkan tiang yang dipancangkan ke dalam tanah sebagai penyangga beban utamanya. Pembuatan pondasi tiang pancang dikerjakan dengan menyatukan pangkal yang terletak di bawah konstruksi dan tumpuan pondasi. Prinsip kerjanya yaitu menahan gaya orthogonal (tegak lurus) ke sumbung tiang lewat penyerapan terhadap lenturan yang timbul.

Biasanya metode pelaksanaan pondasi tiang pancang dilakukan dengan memanfaatkan hammer diesel. Ini merupakan alat semacam palu/martil yang digerakkan memakai tenaga diesel. Sistem kerjanya yakni alat ini akan melakukan pemukulan terhadap tiang pancang selama beberapa kali sampai tiang tersebut tertancap sempurna ke dalam lapisan tanah yang keras. Sayangnya proses ini juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar seperti menyebabkan getaran dan suara berisik.

pengertian-tiang-pancang.jpg
Ukuran Tiang Pancang

Berdasarkan ukurannya, pondasi bangunan berjenis tiang pancang dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu mini pile dan maxi pile. Tiang pancang mini pile merupakan tiang yang berukuran kecil dan umumnya digunakan dalam pondasi bangunan rendah serta tanah yang kokoh. Sedangkan tiang pancang maxi pile adalah tiang pancang yang bisa diandalkan untuk pondasi bangunan bertingkat dan tanah yang agak labil.

Tiang pancang mini pile memiliki penampang berbentuk segitiga dan persegi. Tiang pancang segitiga berukuran 28 mampu menahan beban bangunan seberat 25-30 ton, sedangkan tiang berukuran 30 sanggup menopang beban 35-40 ton. Sementara itu, tiang persegi berukuran 20 x 20 dapat menyangga beban 30-35 ton dan tiang persegi berukuran 25 x 25 bisa menahan beban 40-50 ton.

Tiang pancang maxi pile ialah tiang yang mempunyai ukuran besar dan mampu menahan beban yang sangat berat. Bahkan tiang maxi pile yang berukuran 50 x 50 mampu menyangga beban dengan bobot mencapai 500 ton. Adapun tiang pancang maxi pile tersedia dengan bentuk penampang persegi dan lingkaran. Sementara itu, panjang tiang pancang di pasaran umumnya berkisar antara 3-12 meter.

Spesifikasi Tiang Pancang

Perlu diketahui, spesifikasi tiang pancang yang ada di pasaran bergantung pada pabrikan pembuatnya. Di bawah ini salah contoh spesifikasi tiang pancang yang umum digunakan.

Tiang Pancang (Mini Pile) :

Uk = 28x28x28 cm

Tulangan Besi Ulir = (10/13) mm

Panjang = 3000 mm dan 6000 mm

Mutu Beton = K-450
Uk = 32x32x32 cm

Tulangan Besi Ulir = (13) mm

Panjang = 3000 mm dan 6000 mm

Mutu Beton = K-450
Uk = 20×20 cm

Tulangan Besi Ulir = (10/13) mm

Panjang = 3000 mm dan 6000 mm

Mutu Beton = K-450
Uk = 25×25 cm

Tulangan Besi Ulir = (13) mm

Panjang = 3000 mm dan 6000 mm

Mutu Beton = K-450
Spesifikasi Tiang Pancang (Maxi Pile) :

Uk = Square Pile 30×30 cm (Prestressed Concrete)
Uk = Square Pile 35×35 cm (Prestressed Concrete)
Uk = Square Pile 40×40 cm (Prestressed Concrete)
Uk = Square Pile 45×45 cm (Prestressed Concrete)
Read more...

Cara pemancangan pondasi tiang pancang

Tiang pancang adalah salah satu jenis pondasi yang digunakan untuk gedung bertingkat tinggi atau bangunan tower, bentuk tiang pancang bisa berupa silinder atau segitiga denggan panjang tiang 10 m sampai dengan 30 m, apabila kedalaman tiang pancang melebihi satu buah maka dapat dilakukan penyambungan. berbagai metode kerja dapat digunakan sebagai cara pemancangan pondasi tiang pancang ini seperti menggunakan alat berat diesel hammer dengan urutan langkah kerja sebagai berikut
Cara pemasangan pondasi tiang pancang
  1. Melakukan pengetesan terhadap tanah dilokasi rencana pondasi untuk mengetahui jenis tanah dan kedalaman lapisan keras.
  2. Menghitung struktur pondasi tiang pancang sehingga dapat ditentukan kebutuhan ukuran tiang pancang, spesifikasi material dan kedalaman tiang pancang sehingga kuat untuk menahan beban bangunan yang disalurkan ke titik perhitungan.
  3. Produksi tiang pancang dapat dilakukan dipabrik dengan spesifikasi sesuai perhitungan kemudian dkirim ke lokasi proyek menggunakan kendaraan truck besar.
  4. Pengangkatan tiang pancang dapat menggunakan alat tower crane atau mobil crane dengan posisi titik angkat sesuai perhitungan sehiingga tidak terjadi patah dalam pengangkatan.
  5. Surveyor melakukan pengukuran dilapangan untuk menentukan titik-titik sesuai gambar kemudian mendirikan alat teodolit untuk mengecek ketegakan pemancangan, tiang pancang diangkat tegak lurus kemudian posisi ujung diesel hammer dinaikan dan topi paal dimasukan pada kepala tiang pancang.
  6. Ketegakan posisi pemancangan dikontrol menggunakan 2 buah teodilit yang dipasang dari dua arah untuk memastikan posisi tiang pancang tegak dan melakukan control setiap 2 m, pemancangan dilakukan sampai dengan elevasi kedalaman yang direncanakan.
  7. Tiang pancang yang tersisa diatas elevasi rencana dikelupas betonya sehingga tersisa besi tulangan yang akan dipakai sebagai stek untuk dihubungkan dengan pile cap pada bangunan gedung atau abutmen pada konstruksi jembatan.
Kesalahan yang mungkin terjadi pada cara pemancangan pondasi tiang pancang ini bisa terletak pada penggunaan bahan dibawah spesifikasi perhitungan sehingga pondasi tidak kuat, selain itu kesalahan dalam pengangkatan yang tidak berada pada titik aman dapat menyebabkan patah, kemiringan pemancangan juga bisa terjadi akibat kurang terkontrolnya ketegakan sehingga mengurangi kedalaman dan kekuatan pondasi yang berbeda dari perencanaan.

sumber : http://www.ilmusipil.com/cara-pemancangan-pondasi-tiang-pancang
Read more...

 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018