WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

Showing posts with label Hidrologi. Show all posts
Showing posts with label Hidrologi. Show all posts

Teknik Sipil

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik antara lain mempelajari tata cara merancang, membangun, dan merenovasi bangunan dan infrastruktur masyarakat. Bidang keilmuan teknik sipil sangat luas, yakni meliputi bidang keilmuan matematika, fisika, biologi, kimia, geologi, kehutanan atau bahkan ilmu komputer yang mempunyai peranan masing-masing. Cabang keilmuan teknik sipil berkembang seiring dengan perkembangan manusia dan pergerakannya. Dunia teknik sipil sangat erat kaitannya dengan ilmu rekayasa bahkan ada istilah untuk menggambarkan cabang keilmuan ini yakni teknik sipil mampu merubah hutan menjadi kota besar.

Gambar: Ilustrasi Bidang Dalam Teknik Sipil


Didalam portal Tekniksipil.net akan berisi tentang beberapa Bidang dalam teknik sipil yaitu

Bidang Geoteknik :

  • Disain Pondasi Dalam
  • Disain Pondasi I
  • Disain Pondasi II
  • Mekanika Batuan
  • Mekanika Tanah I
  • Mekanika Tanah II
  • Pengantar Dinamika Tanah
  • Rancangan Geoteknik I
  • Rancangan Geoteknik II
  • Geologi Teknik 

Bidang Transportasi

  • Geometrik Jalan Raya
  • Keselamatan Transportasi & Lingkungan
  • Logistik dan Angkutan Barang
  • Perancangan Geometrik Jalan Raya
  • Perancangan Konstruksi Jalan Raya
  • Perenc & Pemodelan Transportasi
  • Perkerasan Jalan
  • Praktikum Perkerasan Jalan
  • Rekayasa Jalan Rel
  • Rekayasa Lalu Lintas I
  • Rekayasa Lalu Lintas II
  • Rekayasa Lapangan Terbang
  • Rekayasa Terminal
  • Sistem Angkutan Umum
  • Sistem Transportasi 

Bidang Struktur

  • Analisa Struktur I
  • Analisa Struktur II
  • Struktur Baja I
  • Teori Elastisitas dan Plastisitas

Bidang Manajemen Rekayasa Konstruksi

  • Manajemen Peralatan Konstruksi
  • Metode Pelaksanaan Konstruksi
  • Perancangan RAB 

Bidang Hidrologi Teknik

  • Bangunan Tenaga Air
  • Drainase Perkotaan
  • Hidrologi Terapan
  • Manajemen Air
  • Rekayasa Sistem Air Bersih
  • Transportasi Sedimen
Read more...

Alat Berat pada Berbagai Jenis Proyek Konstruksi (Proyek Gedung, Jalan, Jembatan, dan Dam)

Pada setiap proyek terdapat keunikan dimana tidak semua alat berat perlu digunakan dalam proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan, dam, irigasi, dan sebagainya.



1. Proyek Gedung
Alat berat yang umum digunakan di dalam proyek gedung adalah alat pemancang tiag fondasi (pile drivig), alat penggali (backhoe) yang digunakan untuk penggalian basement, crane untuk pemindahan vertical, truck untuk pemindahan horizontal, concrete mixer, dan lain-lain. Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck sebagai pengankut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar basement.

2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck, dozer, grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudiian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan  menggunakan asphalt finisher. Sedangkan untuk perkerasan kaku beton diolah dengan menggunakan concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan truck mixer.

3. Proyek Jembatan
Alat berat yang digunkaan untuk proyek jembatan antara lain adalah alat pemancang tiang fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat,   dan lain-lain.

4. Proyek Dam

Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader, bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umum digunakan untuk proyek dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer digunakan untuk pembuatan dinding penahan tanah.
Read more...

2 Pengklasifikasian Alat Berat (Fungsional dan Operasional) untuk Pekerjaan Konstruksi yang lebih Cepat dan Mudah

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.


1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

Klasifikasi fungsional alat berat merupakan pembagian alat berat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat berat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan tersebut masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan lahan agar rata, selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan excavator. Beberapa alat berat yang digunakan menggali tanah dan batuan. Alat-alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

c. Alat Pengangkut Material
Pengangkutan material lepas dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat berat yang digunakan berupa belt, truck, dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya. Selain alat berat tersebut, crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian mmindahkannya secara horizontal, namun pada jarak jangkau yang relative kecil.

d. Alat Pemindah Material
Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah alat berat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat kea lat berat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindah material.

e. Alat Pemadat
Apabila suatu lahan dilakukan penimbunan, pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik itu jalan tanah maupun jalan dengan perkerasan lentur ataupun perkerasan kaku. Alat berat yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

f. Alat Pemroses Material
Alat ini digunakan untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasilk dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat berat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya adalah untuk menempatkan material pada tempat yang ditentukan. Di tempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Alat berat yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

2. Klasifikasi Operasional Alat Berat

Alat perat, pada pengoperasiannya dapat dipindahan dari satu tempat ke tempat lain dan ada juga yang tidak dapat digerakkan atau statis. Dengan demkian klasifikasi alat berat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi sebagai berikut:

a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak tersebut adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

b. Alat Statis
Alat berat yang terrmasuk di dalam klasifikasi ini adalah tower crane, batching plant baik untuk beton maupun untuk aspal, serta crusher plant.
Read more...

9 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat, Bahaya! Jangan sampai Salah Pilih

Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana jenis, jumlah, kapasitas alat berat merupakan factor penentu. Tidak semua jenis alat berat dapat digunakan untuk setiap proyek konstruksi, oleh sebab itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana.

Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa factor yang harus diperhatikan sehingga kesalahan di dalam pemilihan alat dapat dihindarkan. Factor-faktor tersebut antara adalah sebagai berikut:


1. Fungsi yang harus dilaksanakan
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya seperti menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain. Dengan demikian, pemilihan alat berat harus benar-benar memperhatikan jenis pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.

2. Kapasitas alat berat
Pemilihan alat  berat didasarkan oada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Cara operasi
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertical) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.

4. Pembatasan dari metode yang digunakan
Pembatasan yang memperngaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalulintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai data membuat pemilihan alat dapat berubah.

5. Ekonomi
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan factor penting di dalam pemilihan alat berat.

6. Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan sebagainya.

7. Lokasi proyek
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang penting diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat berbeda dengan sebaliknya.

8. Jenis dan daya dukung tanah
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.

9. Kondisi lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang relative baik merupakan factor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.
Read more...

Macam-Macam Alat Berat yang Sangat Membantu dalam Pekerjaan Proyek Konstruksi

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.




A. Pengklasifikasian Alat Berat

1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Klasifikasi fungsional alat berat merupakan pembagian alat berat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat berat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan tersebut masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan lahan agar rata, selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
 
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan excavator. Beberapa alat berat yang digunakan menggali tanah dan batuan. Alat-alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

c. Alat Pengangkut Material
Pengangkutan material lepas dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat berat yang digunakan berupa belt, truck, dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya. Selain alat berat tersebut, crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian mmindahkannya secara horizontal, namun pada jarak jangkau yang relative kecil.

d. Alat Pemindah Material
Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah alat berat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat kea lat berat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindah material.

e. Alat Pemadat
Apabila suatu lahan dilakukan penimbunan, pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik itu jalan tanah maupun jalan dengan perkerasan lentur ataupun perkerasan kaku. Alat berat yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

f. Alat Pemroses Material
Alat ini digunakan untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasilk dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat berat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya adalah untuk menempatkan material pada tempat yang ditentukan. Di tempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Alat berat yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

2. Klasifikasi Operasional Alat Berat
Alat perat, pada pengoperasiannya dapat dipindahan dari satu tempat ke tempat lain dan ada juga yang tidak dapat digerakkan atau statis. Dengan demkian klasifikasi alat berat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi sebagai berikut:

a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak tersebut adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

b. Alat Statis
Alat berat yang terrmasuk di dalam klasifikasi ini adalah tower crane, batching plant baik untuk beton maupun untuk aspal, serta crusher plant.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat

Pemilihan alat berat dilakukan padatahap perencanaan, dimana jenis, jumlah, kapasitas alat berat merupakan factor penentu. Tidak semua jenis alat berat dapat digunakan untuk setiap proyek konstruksi, oleh sebab itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana.

Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa factor yang harus diperhatikan sehingga kesalahan di dalam pemilihan alat dapat dihindarkan. Factor-faktor tersebut antara adalah sebagai berikut:

1. Fungsi yang harus dilaksanakan
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya seperti menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain. Dengan demikian, pemilihan alat berat harus benar-benar memperhatikan jenis pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.

2. Kapasitas alat berat
Pemilihan alat  berat didasarkan oada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Cara operasi
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertical) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.

4. Pembatasan dari metode yang digunakan
Pembatasan yang memperngaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalulintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai data membuat pemilihan alat dapat berubah.

5. Ekonomi
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan factor penting di dalam pemilihan alat berat.

6. Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan sebagainya.

7. Lokasi proyek
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang penting diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat berbeda dengan sebaliknya.

8. Jenis dan daya dukung tanah
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.

9. Kondisi lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang relative baik merupakan factor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

C. Alat Berat pada Berbagai Jenis Proyek Konstruksi

Pada setiap proyek terdapat keunikan dimana tidak semua alat berat perlu digunakan dalam proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan, dam, irigasi, dan sebagainya.

1. Proyek Gedung
Alat berat yang umum digunakan di dalam proyek gedung adalah alat pemancang tiag fondasi (pile drivig), alat penggali (backhoe) yang digunakan untuk penggalian basement, crane untuk pemindahan vertical, truck untuk pemindahan horizontal, concrete mixer, dan lain-lain. Concrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck sebagai pengankut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar basement.

2. Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck, dozer, grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudiian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan  menggunakan asphalt finisher. Sedangkan untuk perkerasan kaku beton diolah dengan menggunakan concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan truck mixer.

3. Proyek Jembatan
Alat berat yang digunkaan untuk proyek jembatan antara lain adalah alat pemancang tiang fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat,   dan lain-lain.

4. Proyek Dam

Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck, concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader, bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umum digunakan untuk proyek dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer digunakan untuk pembuatan dinding penahan tanah.
Read more...

Apa Saja Peralatan yang Digunakan dalam Proyek Konstruksi? Jangan Sampai Anda tidak Paham

Ada beberapa peralatan yang biasa digunakan dalam industry konstruksi baik dalam skala besar maupun kecil. Berbagai jenis peralatan itu dapat digunakan konstruksi bangunan atau struktur, konstruksi jalan, pekerjaan pelabuhan atau bawah air, ataupun pekerjaan konstruksi infrastruktur energi dll dsb. Ada berbagai macam peralatan yang beroperasi pada proyek konstruksi, dalam lingkup skala besar atau kecil seperti penggalian, pemindahan bahan bangunan, pemadatan, penimbunan, pengeboran dll dsb.


Peralatan konstruksi dapat dikategorikan menjadi 5 bagian berdasarkan tujuan dan penggunaannya. Berikut ini adalah penjelasannya:
  1.  Peralatan pemindaian tanah
  2.  Kendaraan konstruksi
  3.  Perlatan penanganan material
  4.  Peralatan konstruksi
  5.  Peralatan terowongan


Peralatan pemindaian tanah
  1. Excavators
  2. Graders
  3. Loaders
  4. Skid loader
  5. Crawler loaders
  6. Backhoe
  7. Bulldozers
  8. Trenchers
  9. Scrapers
  10. Wheeled loading shovels

Kendaraan konstruksi
  1. Tippers
  2. Dumbers
  3. Trailers
  4. Tankers

Peralatan penanganan material
  1. Crane
  2. Conveyors
  3. Hoists
  4. Fork Lifts

Peralatan konstruksi
  1. Concrete Mixture
  2. Compactors
  3. Pavers
  4. Road Rollers

Peralatan Terowongan
  1. Road Headers
  2. Tunnel Boring Machines (TBM)
Read more...

Teknik Dewatering, Solusi untuk Proyek Konstruksi

Apa itu dewatering?
Dewatering atau konstruksi dewatering adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan menghilangkan/mengurangi air tanah atau air permukaan dari lokasi konstruksi. Biasanya proses pengeringan (dewatering) dilakukan dengan memompa atau menguapkan yang dilakukan sebelum penggalian untuk pijakan awal atau untuk menurunkan permukaan air tanah yang dapat menyebabkan terjadinya masalah selama masa penggalian. Proses dewatering juga bisa berarti proses memindahkan/mengalirkan air dari suatu lokasi ke lokasi lainnya atau proses pemindahan air tanah.


Penerapan dewatering yang benar tentu akan berdampak baik pada sebuah proyek konstruksi dengan memenuhi beberapa praktik yang sesuai dengan ketentuan dan menghindarkan proyek dari masalah yang disebabkan dari pencemaran/bahaya air tanah.

dewatering. sumber klik disini

Mengapa dewatering?
Penerapan dewatering digunakan pada sebagian besar proyek konstruksi karena dalam proyek konstruksi ini air harus dikendalikan/diatur agar sebuah proyek tetap dalam kondisi yang aman sesuai perencanaan. Biasanya pembangun hanya berpikir untuk mengalirkan air dengan pompa ke suatu lokasi lain tanpa mempertimbangkan dampak dan memperhatikan proses kemana air tersebut dialirkan. Dalam dewatering hal ini menjadi perlu dan penting untuk diatur sehingga proyek bisa bekerja dan dikerjakan secara maksimal.

Tindakan pencegahan dalam dewatering
Penerapan dewatering harus dilakukan dengan benar untuk menghindari terjadinya hal yang membahayakan seperti erosi atau pengikisan tanah di lapangan. Hal ini juga penting untuk memilih lokasi pembuangan/pelepasan air, meskipun lokasi tersebut terlihat aman jauh dari proyek atau pekerja proyek.

Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk menghilangkan sedimen saat memompa air, seperti kantong dewatering (dewatering bags). Ketika memilih lokasi pembuangan/pelepasan air, ada beberapa hal yang harus diingat yaitu:

  • Air tidak boleh langsung dipompa ke lereng.
  • Penerapan dewatering disarankan adanya dukungan berupa lahan hijau jika tersedia.
  • Sangat penting untuk memperhatikan dan memberhentikan proses dewatering jika area tersebut menunjukkan tanda bahaya seperti ketidakstabilan atau akan terjadinya erosi
  • Saluran yang digunakan untuk proses dewatering harus stabil dan lebih baik jika sudah dilindungi oleh rumput/tumbuh-tumbuhan.
  • Hindari dewatering saat hujan deras karena proses infiltrasi berada pada tingkat minimum dan air akan bergerak lebih pelan atau proses dewatering tersebut bisa dikatakan tidak berfungsi
  • Jangan melakukan dewatering pada air yang telah terkonstaminasi oleh minyak, produk kimia atau semacamnya secara langsung. Dalam hal ini mungkin proses pemisahan air dan minyak mungkin dibutuhkan.
  • Izin dan persyaratan tambahan mungkin dibutuhkan dari lokasi setempat atau instansi terkait
  • Sangat penting untuk memahami tinggi permukaan air tanah di lokasi, karena mungkin air bawah permukaan tanah selalu mendekati permukaan, sehingga rencana dewatering bisa saja tidak bekerja.
  • Teknik dewatering dengan melakukan pemompaan dalah mungkin yang paling umum yang bisa jadi pilihan.

Bagaimana cara menggunakan dewatering bags
Dewatering bags terbuat dari bahan pabrikasi geotekstil yang kuat yang digunakan untuk menyaring air dari adanya sedimen dengan cara menghilangkan atau menahan sedimen tersebut. Dewatering bags biasanya digunakan pada lokasi dewatering dengan lokasi konstruksi yang mempunyai tingkat permukaan air tanah yang tinggi atau berada dekat dengan garis pantai/sungai. Kantong ini harus disesuaikan berdasarkan laju aliran air di pompa dan jenis sedimen.

Metode dewatering
Pengeringan konstruksi dari penggalian terbuka atau parit dapat dilakukan dengan beberapa metode. Namun, yang paling sederhana adalah menguras gravitasi menggunakan saluran drainase yang membawa air dari daerah tersebut untuk dibawa ke titik pembuangan. Cara lain yang layak untuk pengeringan air adalah pemompaan air, menyedot dan / atau menggunakan ember mesin konstruksi besar untuk meraup dan membuang air dari area yang dipilih. 

Saluran bumi yang digunakan untuk pengeringan juga bisa dilindungi dengan selokan parit, dan perlindungan tambahan harus ditempatkan untuk mengurangi kecepatan air dan meminimalkan erosi. Disarankan untuk membangun perlindungan revetment riprap dengan geotekstil untuk mencegah erosi tambahan pada titik pembuangan.

Mencegah air dari pengaruhnya ke lokasi konstruksi

Bila diketahui bahwa permeabilitas tanah yang rendah, dapat ditemukan, solusi yang mungkin untuk mengurangi proses pengurasan adalah mengisolasi strata permeabel dari sumber air lainnya. Terkadang, tumpukan lembaran, dinding lumpur, dan tirai grout dapat digunakan sebagai metode untuk mencegah air masuk ke parit atau pondasi. 

Meskipun solusi ini tidak akan menghilangkan masalah, ini adalah rencana yang sangat bagus untuk digunakan tingkat permukaan air tinggi, karena masih perlu memompa atau mengeluarkan air dari pondasi atau parit karena curah hujan dan air yang terperangkap di daerah tersebut. Bergantung pada penggunaan sistem, analisis teknik yang lengkap akan diperlukan untuk menganalisis bagaimana proses ini mempengaruhi area lain.
Read more...

E-Book Irigasi dan Bangunan Air

Kumpulan E-Book Irigasi dan Bangunan Air :
Bagi Mahasiswa Teknik Sipil yang mendalaminya berikut beberapa referensi yang dapat anda download dibawah ini, saya akan membagikan buku tentang kumpulan E-Book  Irigasi dan Bangunan Air. anda dapatkan secara free alias gratis. untuk itu silahkan download di bawah ini.- Kumpulan berbagai macam E-book  Irigasi dan Bangunan Air -





Desain Hidraulik Bangunan Irigasi
Irigasi dan Bangunan Air

Bangunan Air
Standart Perencanaan Irigasi

Desain Hidraulik Bendung Tetap Untuk Irigasi Teknis


    E-book yang dibagikan disini sebagian didasari oleh sulitnya mencari buku lama yang asli, bahkan didalam perpustakaan sudah sangat jarang ataupun dari penerbit sudah tidak diterbitkan lagi, tautan ini hanya untuk dijadikan bahan refrensi tugas akhir maupun makalah yang lain bukan untuk diperjual belikan, jika anda mempunyai uang lebih ada baiknya dan sebisa mungkin anda mencari/membeli buku dengan cetakan yang asli atau bisa dicari di aplikasi ipusnas. Ada banyak lagi edisi buku terbaru tentang teknik sipil yang tidak dibagikan karena bisa anda cari di toko-toko buku terdekat. semoga bermanfaat :)


Read more...

Irigasi dan Bangunan Air

Bidang pertanian merupakan prioritas utama dalam negara agraris Indonesia . Salah satu yang terus dikembangkan adalah pembangunan dan perencanaan bangunan irigasi. Pembangunan dan perencanaanbangunan irigasi merupakan suatu hal yang penting dalam bidang pertanian. Pembangunan dan perencanaan irigasi ini sangat diperlukan guna mencukupi kebutuhan air pada lahan pertanian. Perencanaan dan pengelolaan irigasi telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia sejak lama, hal ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang rata-rata menggeluti bidang pertanian.

Pengelolaan irigasi sangat berkaitan dengan kebutuhan air pada lahan pertanian, dimana kebutuhan air tersebut ditentukan oleh beberapa faktor yaitu penyiapan lahan, penggunaan air konsumtif, perkolasi dan rembesan, pergantian lapisan air dan juga curah hujan efektif. Kebutuhan air untuk irigasi juga dipengaruhi beberapa faktor diantaranya yaitu topografi, hidrologi, klimatologi dan tekstur tanah pada daerah tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut diperlukan adanya sistem jaringan irigasi yang baik dan terjaga agar irigasi pertanian dan penggunaan lainnya dapat dipenuhi secara optimal.

Tujuan irigasi dan bangunan air : 
• Merencanakan skema jaringan irigasi dan bangunan irigasi untuk melancarkan aliran air ke lahan sawah
• Memenuhi ketersediaan air ketika musim kemarau
Jika saat pasokan air menurun saat musim kemarau. Dengan adanya irigasi ini maka ketersediaan air pada musim kemarau akan terpenuhi.
• Melancarkan aliran air kelahan persawahan
Dengan adanya bangunan irigasi ini aliran air ke lahan persawahan akan lancar. Tidak ada lagi penghambat aliran air sehingga mempermudah pertanian.
• Untuk membasahi tanah
Khusus untuk daerah yang memiliki curah hujan yang rendah, maka sistem irigasi ini sangat bermanfaat sekali untuk membasahi tanah pada lahan pertanian.

Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan air irigasi merupakan jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapotranspirasi, kehilangan air, kebutuhan ait untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah.
Berdasarkan SNI tahun 2002 mengenai air irigasi dijelaskan kebutuhan air irigasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:
- Kebutuhan untuk penyiapan lahan (IR)
- Kebutuhan air konsumtif untuk tanaman (Etc)
- Perkolasi (P)
- Kebutuhan air untuk penggantian lapisan air (RW)
- Curah hujan efektif (ER)
- efisiensi air irigasi (IE)
- Luas lahan irigasi (A)

Adapun rumus untuk menghitung kebutuhan air irigasi:
 

Keterangan :
IG = kebutuhan air irigasi (m3)
Etc = kebutuhan air konsumtif (mm/hari)
IR = kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm/hari)
RW = kebutuhan air untuk mengganti lapisan air (mm/hari)
P = perkolasi (mm/hari)
ER = hujan efektif (mm/hari)
EI = efisiensi irigasi
A = luas areal irigasi (m2)

Kebutuhan Air
Kebutuhan Air untuk Penyiapan Lahan
Kebutuhan air untuk penyiapan lahan umumnya menentukan kebutuhan air irigasi pada suatu proyek irigasi. Faktor-faktor penting yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan yaitu sebagai berikut:
•  Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan penyiapan lahan.
•  Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan

Faktor-faktor penting yang menentukan lamanya jangka waktu penyiapan lahan yaitu sebagai berikut:
•  Tersedianya tenaga kerja dan ternak penghela atau traktor untuk menggarap tanah
•  Perlu memperpendek jangka waktu tersebut agar tersedia cukup waktu untuk menanam padi sawah atau padi ladang dua.

Faktor-faktor tersebut saling berkaitan, kondisi sosial, budaya yang ada didaerah penanaman padi akan mempengaruhi lamanya waktu yang diperlukan untuk penyiapan lahan. Untuk daerah irigasi baru, jangka waktu penyiapan lahan akan ditetapkan berdasarkan kebiasaan yang berlaku di daerah-daerah di dekatnya. Sebagai pedoman diambil jangka waktu 1,5 bulan untuk menyelesaikan penyiapan lahan di seluruh petak tersier.
(Sumber : Materi Kuliah Irigasi dan Bangunan Air. Sri wahyuni, ST.,MT.,P hd)

Jumlah air yang dibutuhkan untuk penyiapan lahan dapat ditentukan berdasarkan kedalaman serta porositas tanah di sawah. Untuk tanah bertekstur berat tanpa retak-retak , kebutuhan air untuk penyiapan lahan diambil 200 mm ini termasuk air untuk penjenuhan dan pengolahan tanah.

Efisiensi Irigasi
Efisiensi Irigasi merupakan persentase air irigasi yang digunakan untuk tanaman pada tanah, petak, atau proyek yang menggunakan air, yang melimpahkan dari sumber persediaan. Efisiensi Irigasi juga dapat diartikan sebagai perbandingan antara jumlah air yang diberikan dikurangi kehilangan air dengan jumlah yang diberikan. Kehilangan air tersebut dapat berupa penguapan di saluran irigasi, rembesan dari saluran atau untuk keperluan lain (rumah tangga).

Efisiensi Pengaliran
Efisiensi Pengaliran merupakan jumlah air yang dilepaskan dari bangunan sadap ke areal irigasi mengalami kehilangan air selama pengalirannya. Kehilangan air ini menentukan besarnya efisiensi pengaliran.

Efisiensi Pemakaian
Efisiensi pemakaian merupakan perbandingan antara air yang dapat ditahan pada zone perakaran dalam periode pemberian air, dengan air yang diberikan pada areal irigasi.

Efisiensi Penyimpanan
Pada Efisiensi Penyimpanan apabila keadaan sangat kekurangan jumlah air yang dibutuhkan untuk mengisi lengas tanah pada zone perakaran merupakan Asp (Air tersimpan penuh) dan air yang diberikan adalah Adk.

Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi terdiri dari petak-petak tersier, sekunder dan primer yang berlainan antara saluran pembawa dan saluran pembuang terdapat juga bangunan utama, bangunan pelengkap, yang dilengkapi keterangan nama luas dan debit. Petak tanah yang memperoleh air irigasi adalah petak irigasi. Sedangkan kumpulan petak irigasi yang merupakan satu kesatuan yang mendapat air irigasi melalui saluran tersier yang sama disebut petak tersier. Petak tersier menduduki menduduki fungsi sentral, luasnya sekitar 50-100 Ha, kadang-kadang sampai 150 Ha. Pemberian air pada petak tersier diserahkan pada petani. Jaringan yang mengalirkan air ke sawah disebut saluran tersier dan kuarter.

Untuk membawa air dari sumbernya hingga ke petak sawah diperlukan saluran pembawa. Saluran-saluran ini terdiri dari saluran primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Dengan saluran pembuang, air tidak tergenang pada petak sawah sehingga tidak berakibat buruk. Kelebihan air ditampung dalam suatu saluran pembuang tersier dan kuarter dan selanjutnya dialirkan ke jaringan pembuang primer.




Jika ingin lebih jelas lagi silahkan Download saja Ebook Irigasi dan Bangunan secara gratis pada link di bawah ini :
>>>Ebook Beton Prategang<<<

Read more...

9 Aplikasi Teknik Sipil Yang Harus Kamu Ketahui

Bagi teman-teman semua yang berniat untuk kuliah di Teknik Sipil, mungkin penasaran dengan aplikasi apa saja yang digunakan pada saat perkuliahan maupun di dunia kerja nantinya. Berikut di bawah ini adalah beberapa aplikasi Teknik Sipil yang harus kamu ketahui.

1. Autocad
Autocad adalah produk dari Autodesk merupakan software dasar yang harus dikuasai oleh engineer serta drafter. Dengan autocad, gambar teknik seperti gambar desain, gambar fabrikasi, gambar pemasangan dan lain sebagainya dapat dihasilkan. Selain gambar – gambar tersebut, autocad juga mampu menampilkan 3D modeling dari sebuah bangunan. Autocad dapat terintegrasi dengan software lainnya seperti: Staadpro, SAP2000 dan ETABS.

2. Staadpro
Staadpro merupakan software keluaran dari salah satu produk Bentley. Software ini digunakan untuk analisis sebuah struktur bangunan. Dalam dunia engineering, staadpro lebih sering digunakan oleh perusahan-perusahan EPC yang bergerak dibidang petrochemical serta bidang minyak dan gas. Misal untuk menganalisa sebuah struktur piperack, jetty, shelter dan lain sebagainya. Bahkan dibeberapa perusahaan EPC Staad digunakan untuk menganalisa platform/topside pada bangunan offshore, luar biasa!


3. Sap2000
Sama halnya dengan staadpro, SAP2000 juga merupakan software yang berbasis analisa struktur. Produk keluaran CSi ini sering digunakan untuk menghitung bangunan gedung, jembatan serta bendungan. Dilengkapi feature yang lengkap, SAP2000 sangat powerfull untuk analisa bangunan tersebut. SAP dapat terintegrasi dengan autocad, sehingga pemodelan pada SAP2000 dapat di export ke autocad.

4. Etabs 
Produk keluaran CSi ini bisa dikatakan adalah “saudara kandung” dari SAP2000. ETABS sendiri lebih dikhususkan untuk menganalisa struktur high-rise building. Feature untuk menganalisa struktur yang lengkap daripada SAP2000 menjadikan ETABS lebih dipilih dalam menganalisa struktur high-rise building.
5. Hec-Ras
HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran satu dimensi di sungai atau saluran, River Analysis System (RAS), dibuat oleh Hydrologic Engineering Center (HEC) yang merupakan satu divisi di dalam Institute for Water Resources (IWR), di bawah US Army Corps of Engineers (USACE). Fitur HEC-RAS terdiri dari empat komponen hitungan hidraulika satu dimensi, yaitu 1) hitungan profil muka air aliran permanen, 2) simulasi aliran tak permanen, 3) hitungan transpor sedimen (mobile bed, moveable boundary), dan 4) analisis kualitas air.

6. Autocad Civil 3D
Autocad Civil 3D merupakan perangkat terbaru untuk memberikan suatu solusi yang inovatif, menjadi proses perancangan civil engineering dan site development jauh lebih mudah dan lebih cepat. Sehingga dapat memberikan waktu yang lebih banyak untuk mencari solusi dan mempersingkat waktu proyek secara keseluruhan. Biasanya mereka yang menggunakan Civil 3D bagi mereka yang bekerja di pertambangan, pemipaan, dan lain-lain. Selain itu juga aplikasi ini bisa juga untuk merancang secara penuh dalam perancangan jalan.

7. Plaxis
Plaxis adalah salah satu program aplikasi komputer berdasarkan metode elemen hingga dua dimensi yang digunakan secara khusus untuk menganalisis deformasi dan stabilitas untuk berbagai aplikasi dalam bidang geoteknik, seperti daya dukung tanah. Kondisi sesungguhnya dapat dimodelkan dalam regangan bidang maupun secara axisymetris. Program ini menerapkan metode antarmuka grafis yang mudah digunakan sehingga pengguna dapat dengan cepat membuat model geometri dan jaring elemen berdasarkan penampang melintang dari kondisi yang ingin dianalisis. Program ini terdiri dari  empat buah sub-program yaitu masukan, perhitungan,  keluaran, dan kurva. Kondisi di lapangan yang disimulasikan ke dalam program Plaxis ini bertujuan untuk mengimplementasikan tahapan pelaksanaan di lapangan ke dalam tahapan pengerjaan pada program, dengan harapan pelaksanaan di lapangan dapat didekati sedekat mungkin pada program, sehingga respon yang dihasilkan dari program dapat diasumsikan sebagai cerminan dari kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan.

8. SketcUp
Sketchup merupakan sebuah aplikasi CAD yang memungkinkan anda untuk mendesain objek 3 dimensi dengan lebih cepat dan mudah. Aplikasi Sketchup pun sering digunakan dalam dunia pekerjaan, terutama pada sektor arsitektur dan desain grafis. enemu aplikasi sketchup yaitu Brad Schell dan Joe Esch dan dikembangkan lebih lanjut oleh @Last Software di tahun 1999. Di tahun 2000, aplikasi Sketchup resmi dirilis dengan sebuah slogan 3D for Everyone yang bermaksud agar setiap desainer mampu mengaplikasikan karya-karya 3 dimensi dengan lebih mudah dan tanpa kesulitan yang berarti. Pada tahun 2006 @Last Software mendapat perhatian lebih dari Goolge setelah mereka mengembangkan plugin yang mampu memberikan efek 3D secara realistis pada Google Earth. Dan pada tanggal 14 Maret 2006 secara resmi google mengakuisisi @Last Software.


9. Sweet Home 3D
Sweet Home 3D merupakan sebuah aplikasi desain rumah dan interiror untuk PC yang akan membantu kamu dengan cepat menggambar denah rumah, mengatur furnitur di dalamnya, dan melihat hasilnya dalam 3D.


Demikian, beberapa aplikasi yang biasa digunakan. Jika teman-teman mengetahui aplikasi teknik sipil yang tidak disebutkan diatas, bisa bagikan informasinya di kolom komentar dan semoga bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.
Read more...

 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018