Untuk dapat merencanakan suatu struktur pondasi dengan baik, maka seorang
ahli teknik hendaknya memahami dasar-dasar mekanika tanah. Dari besaran-besaran dalam mekanika tanah tersebut, maka dapat dihitung daya
dukung tanah yang menjadi dasar bagi suatu elemen pondasi. Terzaghi (1943) merupakan orang pertama yang memberikan teori secara
komprehensif mengenai daya dukung tanah ultimit untuk pondasi dangkal.
Beberapa persamaan yang sering digunakan untuk menghitung daya dukung
tanah pada pondasi dangkal adalah:
Untuk pondasi lajur/menerus
qu = c’Nc + qNq
+ ½ gBNg
Untuk pondasi persegi
qu
= 1,3c’Nc + qNq
+ 0,4gBNg
Untuk pondasi bentuk lingkaran
qu
= 1,3c’Nc + qNq
+ 0,3gBNg
Daya Dukung Tanah
Selanjutnya untuk memperoleh daya dukung ijin, maka besarnya daya dukung ultimit, qu
, tersebut
harus dibagi dengan suatu angka keamanan (safety factor) yang umumnya diambil sama dengan 3.