WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

PENGEMBANGAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

   
rangkumansipil.blogspot.com
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kepastian akan terjadinya. Hal ini membuat semua pakar ilmu sipil berpikir keras untuk bagaimana cara agar bangunan yang dirancang bisa bertahan dalam kondisi gempa. Dimana konsep hunian tahan gempa adalah bangunan yang dapat bertahan dari getaran gempa, dan memiliki fleksibilitas untuk meredam getaran gempa. Dimana ada dua prinsip dalam bangunan, yaitu kekakuan struktur dan fleksibilitas peredaman. 

Kekakuan Strukur 
Prinsip kekakuan struktur rumah menjadikan struktur lebih solid terhadap goncangan. Terbukti, struktur kaku seperti beton bertulang jika dibuat dengan baik dapat meredam getaran gempa dengan baik. Hal ini berarti perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh struktur yang dibuat pada saat pembangunan agar dapat lebih kuat dan lebih kaku. Kekakuan struktur dapat menghindarkan kemungkinan bangunan runtuh saat gempa terjadi. Kolom-kolom dan balok pengikat harus kuat dan ditopang oleh pondasi yang baik pula. 

Prinsip flexibilitas 
Prinsip ini adalah untuk mungkinan struktur bangunan dapat bergerak dalam skala kecil, misalnya dengan menggunakan prinsip hubungan roll pada tumpuan beban. Rolla adalah jenis hubungan pembebanan yang dapat bergerak dalam skala kecil untuk meredam getaran. 

Penggunaan bahan material tepat 
Prinsip penggunaan bahan material yang ringan, yaitu menggunakan bahan-bahan material ringan yang tidak lebih membahayakan jika runtuh dan lebih ringan sehingga tidak sangat membebani struktur yang ada. 

 KESEIMBANGAN ANTAR ELEMEN BANGUNAN 
       Prinsip dasar dari bangunan tahan gempa adalah membuat seluruh struktur menjadi satu kesatuan sehingga beban dapat ditanggung dan disalurkan bersama-sama dan proporsioanal. Bangunan juga harus bersifat daktail, sehingga dapat bertahan apabila mengalami perubahan bentuk yang diakibatkan oleh gempa. 

1. Pondasi 
Fungsi dari pondasi adalah bagian dari struktur yang paling bawah dan berfungsi untuk menyalurkan beban ke tanah secara merata. Untuk itu pondasi harus diletakkan pada tanah yang keras. Seluruh pekerjaan pasangan batu kali ini menggunakan adukan campuran 1 semen : 4 pasir. Pasangan batu kali untuk pondasi dikerjakan setelah lapisan urug dan aanstampin selesai dipasang. Pondasi dengan sloof harus saling terikat dengan cara pemasangan angkur dapat dibuat dari besi berdiameter 12 mm dengan panjang 20 -25 cm dengan jarank 1 m. 

 2. Beton 
Pengunaan bahan beton yang digunakan untuk beton bertulang dapat menggunakan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. Air yang digunakan adalah ½ dari berat semen. Mutu yang diharapkan dapat tercapai dari perbandingan ini adalah 150 kg/cm2. Hal ini juga harus disesuwaikan dengan setandar yang sudah ada sesuwai dengan kekuatan beton yang di butuhkan dilapangan.

3. Beton bertulang 
Untuk membuat struktur beton bertulang menjadi satu kesatuan system yang baik dan penerusan tulangan harus dilakukan dengan baik. Tulangan yang digunakan untuk beton bertulang mempunyai diameter minimum Æ10 mm dengan jarak sengkang bervariasi.

   Upaya pengembangan bangunan tahan gempa tiap tahunnya sampai saat ini masih terus dikembangkan. Hal ini bertujuan agar kualitas dari bangunan tahan gempa ini dapat berkembang dengan baik dan dapat bertahan lebih lama. Hal ini juga dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan bahan bangunan yang sesuwai dengan ketentuan dan syarat standar bahan bangunan tahan gempa pada umumnya.

Sumber Artikel dan Photo: Dikutip dari berbagai sumber terpecaya, Jurnal, Blog, Website dan Buku
 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018