WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

Perkerasan Jalan Raya

Jalan merupakan suatu elemen pada transportasi yang dijadikan tempat kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain ( Tenriajeng 2012:2). Sedang Perkerasan jalan adalah merupakan lapisan perkerasan yang berada diantara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang fungsinya memberikan pelayanan kepada sarana transportasi yang diharapkan pada masa pelayanan tidak terjadi suatu kerusakan yang berarti. Tanah juga harus diuji untuk melihat kemampuannya menampung beban-beban kendaraan, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar.

Definisi Alternatif :

Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang digunakan intuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu pecah atau batu belah atau batu kali ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat. - Wikipedia
Perkerasan jalan adalah bagian yang dari jalan yang dirancang untuk mendukung, dan membentuk permukaan untuk menjalankan lalu lintas kendaraan. - Glossary of Austroads Terms

    Agar tercipta jalan yang aman, nyaman dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kesinambungan dan keberlangsungan hidup masyarakat luas dan menjadi salah satu faktor menjadikannya peningkatan kehidupan masyarakat dari beberapa aspek–aspek kehidupan, baik itu ekonomi dan sosial.

   Jika kita mengkaji secara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini, dalam pembangunan jalan terdapat banyak hal yang harus diperhatikan lebih detail dan teliti baik itu dari perencanaan jalan itu sendiri maupun pelaksanaannya. Kita sebagai pengguna jalan pastinya menginginkan jalan yang kita pakai itu aman dan nyaman. Maka dari itu kerusakan yang terjadi dijalan harus direncakan, ditanggulangi serta diperbaiki dengan sungguh-sungguh.

   Apapun jenis perkerasan Jalan raya, harus dapat memfasilitasi sejumlah pergerakan lalu lintas, berupa jasa angkutan lalu lintas, jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa seluruh komoditas yang diijinkan untuk melintas dijalan tersebut. Dengan beragam jenis kendaraan dengan angkutan barangnya, akan memberikan variasi dengan beban ringan, sedang sampai berat. Jenis kendaraan penumpang akan memberikan pula sejumlah variasi. Dan hal itu harus didukung oleh perkerasan jalan, daya dukung perkerasan jalan raya ini akan menentukan klasifikasi jalan yang bersangkutan – lihat Klasifikasi jalan

Berdasarkan bahan ikat perkerasan jalan dibedakan dalam 3 kelompok yaitu :

1. Perkerasan lentur (flexible pavement)
Yaitu perkerasan yang menggunakan bahan ikat berupa aspal, yang bersifat lentur terutama pada saat panas. Perkerasan ini menggunakan Aspal dan agregat yang ditebar dijalan pada suhu tinggi (sekitar 100 0C) sebagai bahan pengikatnya. Perkerasan lentur menyebarkan beban lalu lintas ketanah dasar yang dipadatkan melalui beberapa lapisan yaitu :
Lapisan permukaan
Lapisan Pondasi atas
Lapisan pondasi bawah
Lapisan tanah dasar

2. Perkerasan kaku (rigid pavement)
Yaitu perkerasan yang menggunakan bahan ikat aspal, yang bersifat kaku. Perkerasan kaku berupa plat beton dengan atau tanpa tulangan diatas tanah dasar dengan atau tanpa pondasi bawah. Beban lalu lintas diteruskan keatas plat beton.

3. Perkerasan Komposit (composite payement)
Yaitu perkerasan yang menggunakan kombinasi antara aspal dan semen sebagai bahan pengikatnya yang disusun dalam dua jenis. Perkerasan Komposit merupakan Perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur diatas perkerasan kaku atau sebaliknya.

Elemen dan Lapis Perkerasan

1. Tanah Dasar ( TD ) atau Subgrade
Subgrade atau disebut juga sebagai tanah dasar. Perkerasan jalan diletakkan diatas tanah dasar dengan demikian secara keseluruhan mutu dan daya konstruki perkerasan tak lepas dari sifat tanah dasar .Daya dukung tanah dasar dapat diperkirakan dengan mempergunakan hasil klasifikasi ataupun pemeriksaan CBR, pembebanan pelat uji dan sebagainya ( Sukirman 1999:17 ).
Lapis ini dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanahnya baik, namun jika kurang baik dapat dilakukan dengan menguruk tanah ataupun membongkar nya.

2. Lapis permukaan ( LP )
Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan yang beraspal dapat meliputi :
a. Struktural : berfungsi sebagai pendukung dan penyebar beban kendaraan yang di terimah oleh perkerasan, baik beban vertikal maupun beban horisontal/gaya geser. Untuk persyaratan yang di tuntut ialah kuat, kaku, dan stabil.
b. Nonstruktural : dalam hal ini dapat berbentuk :
Lapis kedap air, mencegah masuknya air kedalam lapisan perkerasan yang terdapat dibawahnya.
menyediakan permukaan yang tetap rata, agar kendaraan dapat berjalan dan memperoleh kenyamanan yng cukup.
Membentuk permukaan yang tidak licin, sehingga tersedia koefisien gesek yang cukup ( skidresistance ), untuk menjamin tesedianya keamanan bagi lalulintas.
Sebagai lapis aus, yaitu lapis yang dapat aus yang selanjutnya dapat di ganti lagi dengan yang baru 

3. Lapis Pondasi ( LPA )
Lapis pondasi merupakan bagian dari perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah ( atau dengan tanah apabila tidak menggunakan lapis pondasi bawah ).
Funsi lapis ini adalah :
- Lapis pendukung bagi lapis permukaan.
- Memikul beban horisontal dan vertikal
- Lapis peresapan bagi lapis pondsi bawah.

4. Lapis Pondasi Bawah ( LPB )
Lapis pondasi bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.
Fungsi Lapis ini adalah sebagai berikut :
- Penyebar beban roda.
- Lapis Peresapan
- Lapis Pencegah Masuknya tanah dasar ke lapis pondasi.
- Lapis pertama pada pembuatan perkerasan.


Sumber Artikel dan Photo: Dikutip dari berbagai sumber terpecaya, Jurnal, Blog, Website dan Buku
 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018