WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

Mengenal Poligon dalam Ilmu Ukur Tanah

Poligon dalam Ilmu Ukur Tanah


Poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran di lapangan. Pengukuran poligon dilakukan untuk membuat kerangka peta, pengukuran titik tetap, pengukuran rencana jalan raya, kereta api, irigasi, perumahan, daerah industri, dan lain-lain.

Pengukuran metode poligon ini sesungguhnya salah satu cara penyajian sebaran titik ikat di daerah pengukuran secara berurutan. 

Sudut-sudut poligon harus diratakan sesuai dengan penjumlahan geometrik yang benar sebelum sudut arah dihitung. Jika sudut-sudut poligon tidak menutup karena misalnya ada perbedaan 2 detik dan tidak diratakan sebelum menghitung sudut arah maka sudut arah asli dan pengecekan yang dihitung untuk sudut arah AB juga akan berselisih 2 detik, dengan anggapan tidak ada kesalahan hitung yang lainnya.

Pada dasarnya pengukuran poligon tertutup merupakan pengukuran sudut yang dibagi menjadi 2 yaitu pengukuran sudut horizontal dan pengukuran sudut vertikal. Sudut horizontal adalah pengukuran dasar yang diperlukan untuk penentuan sudut arah dan azimut, sementara sudut vertikal untuk penentuan sudut zenith.

Jenis-jenis sudut horizontal yang paling biasa diukur dalam pekerjaan pengukuran tanah adalah sudut dalam, sudut ke kanan dan sudut belokan. Karena ketiga jenis sudut di atas sangat berbeda maka jenis sudut yang dipakai harus ditunjukkan dengan jenis dalam catatan lapangan.

Dalam pelaksanaan pengukuran sudut vertikal dengan sasaran yang jauh sulit dilakukan karna kondisi udara yang tidak stabil, terutama pada pagi hari dan malam hari, sehingga sebaiknya pengukuran pada waktu-waktu tersebut dihindari. Posisi titik-titik dan orientasi garis tergantung pada pengukuran sudut dan arah. Dalam pekerjaan pengukuran tanah, arah ditentukan oleh sudut arah dan azimuth.

Untuk pengukuran poligon tertutup, dilakukan minimal 2 kali pengukuran yaitu pengukuran sudut datar posisi biasa dan pengukuran sudut datar posisi luar biasa. Semakin banyak bacaan sudut yang diambil, maka kita dapat membandingkan bacaan sudut yang paling teliti. Selisih bacaan posisi biasa dan luar biasa adalah 180 derajat.
 

Sumber Artikel dan Photo: Dikutip dari berbagai sumber terpecaya, Jurnal, Blog, Website dan Buku
 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018