Pondasi dalam istilah ilmu teknik sipil dapat didefinisikan sebagai
bagian dari struktur bangunan yang berhubungan langsung dengan
tanah dan berfungsi untuk menyalurkan beban-beban yang
diterima dari struktur atas ke lapisan tanah. Proses disain struktur pondasi memerlukan analisis yang cukup
lengkap, meliputi kondisi/jenis struktur atas, beban-beban kerja
pada struktur, profil dari lapisan tanah tempat bangunan/struktur
tersebut berada serta kemungkinan terjadinya penurunan
(settlement).
Pondasi dari suatu struktur pada umumnya terdari dari satu atau
lebih elemen-elemen pondasi. Elemen pondasi adalah elemen
transisi antara tanah atau batuan dengan struktur atas (upperstructure).
beberapa langkah yang perlu diambil pada
suatu proses disain struktur pondasi :
- Penentuan Beban Rencana
- Penyelidikan Tanah
- Pemilihan Jenis Pondasi
- Penentuan Dimensi Pondasi
- Tahap Konstruksi
Jenis dan Tipe-Tipe Pondasi
Suatu elemen pondasi harus mampu mendistribusikan dan
mentransmisikan beban – beban mati maupun beban –
beban dinamik dari struktur atas ke lapisan tanah keras,
sehingga tidak terjadi perbedaan penurunan (differential
settlement) yang besar. Pemilihan jenis pondasi pada dasarnya tergantung pada
letak kedalaman dari tanah keras.
Pada umumnya jenis pondasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu •
- pondasi dangkal (yang memiliki dasar pondasi pada kedalaman maksimal 2 m dari muka tanah asli)
- pondasi dangkal (yang memiliki kedalaman tanah keras lebih dari 2 meter).