WEBSITE SEDANG DIKEMBANGKAN

Rekayasa Pondasi Pada Teknik Sipil

Pondasi dalam istilah ilmu teknik sipil dapat didefinisikan sebagai bagian dari struktur bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah dan berfungsi untuk menyalurkan beban-beban yang diterima dari struktur atas ke lapisan tanah. Proses disain struktur pondasi memerlukan analisis yang cukup lengkap, meliputi kondisi/jenis struktur atas, beban-beban kerja pada struktur, profil dari lapisan tanah tempat bangunan/struktur tersebut berada serta kemungkinan terjadinya penurunan (settlement).

Pondasi dari suatu struktur pada umumnya terdari dari satu atau lebih elemen-elemen pondasi. Elemen pondasi adalah elemen transisi antara tanah atau batuan dengan struktur atas (upperstructure). 

beberapa langkah yang perlu diambil pada
suatu proses disain struktur pondasi :
  1. Penentuan Beban Rencana
  2. Penyelidikan Tanah
  3. Pemilihan Jenis Pondasi
  4. Penentuan Dimensi Pondasi
  5. Tahap Konstruksi 

Jenis dan Tipe-Tipe Pondasi 

Suatu elemen pondasi harus mampu mendistribusikan dan mentransmisikan beban – beban mati maupun beban – beban dinamik dari struktur atas ke lapisan tanah keras, sehingga tidak terjadi perbedaan penurunan (differential settlement) yang besar. Pemilihan jenis pondasi pada dasarnya tergantung pada letak kedalaman dari tanah keras.

Pada umumnya jenis pondasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu •

  • pondasi dangkal (yang memiliki dasar pondasi pada kedalaman maksimal 2 m dari muka tanah asli)
  • pondasi dangkal (yang memiliki kedalaman tanah keras lebih dari 2 meter).


Jenis Pondasi Dangkal

Pondasi dangkal terdiri dari beberapa macam, antara lain pondasi telapak, pondasi lajur, pondasi gabungan serta pondasi raft/rakit (atau sering disebut juga mat foundation).

Gambar: Jenis Pondasi

Jenis-Jenis Pondasi Dalam

Pada beberapa kondisi yang dijumpai di lapangan, terkadang lapisan tanah keras sebagai dasar pondasi, terletak cukup dalam dari lapisan muka tanah.  Atau dengan kata lain, lapisan tanah tersebut memiliki daya dukung yang kurang bagus. Sebagai akibatnya maka seorang ahli teknik tidak dapat menggunakan sistem pondasi dangkal, dan sebagai alternatifnya dapat dipilih sistem pondasi dalam berupa tiang pancang atau tiang bor. [upj]

Sumber Artikel dan Photo: Dikutip dari berbagai sumber terpecaya, Jurnal, Blog, Website dan Buku
 

TeknikSipil.NET Copyright © 2018